Narasi Transhumanis dalam Novel Fiksi-Ilmiah Karya Djokolelono
Transhumanist Narrative in Scientific Fiction Novels by Djokolelono
ABSTRAK
Elisabet Mangera. 2020. NIM . 20070956007. “Narasi Transhumanis dalam Novel Fiksi-Ilmiah Karya Djokolelono”. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya. Promotor, Prof. Dr. Haris Supratno, Kopromotor Prof. Dr. Suyatno, M. Pd.
Kata Kunci: Narasi, Transhumanis, Fiksi-Ilmiah, Djokolelono
Penelitian ini bertujuan: 1) menemukan narator transhumanis, 2) menemukan karakter tokoh transhumanis, 3) menemukan fabula transhumanis dalam novel fiksi-ilmiah karya Djokolelono. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini dipilih dari tujuh novel fiksi-ilmiah karya Djokolelono yaitul Penjelajah Antariksa 1 Bencana di Planet Poa (2015), Penjelajah Antariksa 2 Sekoci Penyelamat Antariksa (2015), Penjelajah Antariksa 3 Kunin Bergolak, Penjelajah Antariksa 4 Kudeta Putri Gradi (2015), Penjelajah Antariksa 5 Kapten Raz (2016), Penjelajah Antariksa 6 Kunin Bergolak Lagi (2016), Penjelajah Antariksa 7 Planet Biru (2018). Data dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan dengan analisis hermeneutika objektif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) narator transhumanis terdiri atas narator internal yang ditandai dengan penggunaan kata “aku” yang direpresentasikan melalui tokoh manusia super dan tokoh robot. Narator eksternal ditandai dengan penggunaan kata “mereka” dan “ia” yang direpresentasikan sebagai penduduk yang memiliki perbedaan dengan manusia pada umunya. Karakter tokoh transhumanis yang ditemukan melalui tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama berkarakter tidak mudah menyerah, pintar, tekun, pemberani, dan cerdik dan memiliki kekuatan super yang dipengaruhi oleh teknologi dan kecerdasan buatan. Karakter tokoh bawahan ditemukan dalam bentuk manusia dan nonmanusia. Tokoh bawahan dalam bentuk nonmanusia (robot) memiliki karakter penurut karena diciptakan untuk membantu manusia dalam menghadapi tantangan sedangakan karakter tokoh manusia jahat karena adanya keserakahan diri dalam menguasai suatau daerah. Korelasi manusia dengan teknologi dan kecerdasan buatan mempengaruhi karakter tokoh dalam cerita. Fabula transhumanis dalam novel fiksi-ilmiah karya Djokolelono memberikan kerangka dasar untuk mengatur elemen penting dalam novel fiksi-ilmiah untuk memprediksi masa depan melalui teknologi dan kecerdasan buatan. Hal tersebut membantu menyusun cerita secara kronologis dan memberikan arah jalan cerita dan pengembangan karakter. Berdasarkan temuan penelitian menghasilkan proposisi 1) narator transhumanis melalui peran tokoh ditemukan narator internal dan narator eksternal transhumanis dalam bentuk manusia dan nonmanusia yang memberikan penggambaran manusia super, 2) karakter tokoh transhumanis mengaktualisasikan perubahan sifat tokoh transhumanis melalui korelasi dengan teknologi dan kecerdasan buatan, 3) fabula transhumanis mengimplisitkan elemen peristiwa dan lokasi dalam fiksi-ilmiah karya Djokolelono.
ABSTRACT
Elisabet Mangera. 2020. NIM 20070956007. “Transhumanist Narrative in Scientific Fiction Novels by Djokolelono”. Dissertation, Study Program of Language Education and Literature, Postgraduate, State University of Surabaya. Promotor, Prof. Dr. Haris Supratno, Co-promotor Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.
Keywords: Narrative, Transhumanist, Science-Fiction, Djokolelono
This study aims to: 1) find the narrators of transhumanist, 2) find the characters of transhumanist, 3) find the fibula of transhumanist in the science-fiction novels by Djokolelono. This study applied qualitative research. The data source in this study was selected from the seven science-fiction novels by Djokolelono, namely Penjelajah Antariksa I Bencana di Planet Poa (2015), Penjelajah Antariksa 2 Sekoci Penyelamat Antariksa (2015), Penjelajah Antariksa 3 Kunin Bergolak (2015), Penjelajah Antariksa 4 Kudeta Putri Gradi (2015), Penjelajah Antariksa 5 Kapten Raz (2016), Penjelajah Antariksa 6 Kunin Bergolak Lagi (2016), Penjelajah Antariksa 7 Planet Biru (2018). The data was gained through literature study and objective hermeneutic analysis. The results of this study show: 1) the narrators of the transhumanist consist of internal and external narrators. The internal narrator is marked by the use of the word "I" which is represented through super human and robot figures, while the external narrators are marked by the use of the words "they" and "he/she" which are represented as residents or people who have different life characteristics from humans in general, 2) the characters of transhumanist were found through both the main and subordinate characters. The main character has characters that include not giving up easily, smart, diligent, brave, smart and has super powers that are influenced by technology and artificial intelligence. Subordinate characters in the form of non-humans (robots) have submissive characters because they were created to help humans in facing challenges, while in the form of human characters, they have evil characters because of their greed in controlling an area. The correlation of humans with technology and artificial intelligence influences the characters in the story, 3) the fabula of the transhumanist in the science-fiction novels by Djokolelono provides a basic framework for organizing important elements in the science-fiction novels in predicting the future through technology and artificial intelligence. It helps in organizing the story chronologically and provides direction for the storyline and character development. Based on the research findings, it produces propositions that: 1) the narrators of transhumanist through the role of figures are found the internal and external narrators of transhumanist in human and non-human forms that provide superhuman depictions, 2) the character of transhumanist traits actualize the changes in the nature of transhumanist characters through the correlation with technology and artificial intelligence, 3) the fabula of transhumanist implied elements that build stories which can predict human life in the future in Djokolelono's science-fiction novels.