Mengungkap kekuasaan dan solidaritas dalam Pengajaran Bahasa Inggris dalam Interaksi Kelas antara Guru dan Siswa di Perguruan Tinggi.
Revealing power and solidarity in ELT Classroom Interaction between Teacher and Students at Tertiary Education
Bahar, 2017. Mengungkap kekuasaan dan solidaritas dalam Interaksi Kelas ELT antara Guru dan Siswa di Perguruan Tinggi. Program Disertasi Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya.
Promotor: Dr. Oikurema Purwati, M.A., M.AppL Co-Promotor: Prof. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D
Kata kunci; Kekuasaan, Solidaritas, kontribusi, refleksi, budaya lokal Bugis-Makassar Siri' Na Pacce.
Kekuasaan pada umumnya selalu memproyeksikan asimetri, superioritas dan dominasi dalam suatu interaksi sosial. Sedangkan solidaritas terkait dengan posisi simetris, status yang sama, kesamaan kepentingan. Sekarang memproyeksikan pergeseran kekuasaan dalam konteks pendidikan, di mana kekuasaan tidak selalu mengacu pada kekejaman tetapi kekuasaan diproyeksikan dengan cara yang positif. Peneliti menggunakan jenis-jenis kekuasaan berdasarkan French dan Raven (2008), yaitu Coercive Power, Expert, Reward, Legitimate dan Referent power. Sedangkan solidaritas yang digunakan berdasarkan Durkheim (2010) terdiri dari solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Tujuan pembelajaran adalah 1) untuk mengekspresikan jenis ekspresi bahasa yang menciptakan kekuatan dan solidaritas dalam interaksi kelas ELT, 2) untuk mengekspresikan jenis kekuatan dan kontribusi solidaritas dalam interaksi kelas ELT, 3) untuk mengekspresikan kekuatan dan refleksi solidaritas pada budaya lokal Siri' Na Pacce dalam interaksi ELT Classroom. Penelitian dilakukan di Universitas Fajar Makassar sebagai tempat penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dept interview, dokumentasi. Data dianalisis berdasarkan Miles, Huberman dengan beberapa langkah, yaitu Kondensasi, paparan, verifikasi, proposisi. Mengetahui validitas dan reliabilitas data peneliti memeriksa dan memeriksa kembali agar sesuai dengan observasi, wawancara mendalam dengan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ekspresi bahasa dikategorikan dua bagian, ekspresi verbal dan ekspresi nonverbal. Hasil ekspresi verbal adalah 1) jenis ekspresi suka & tidak suka, 2) jenis ekspresi interogatif, 3) jenis ekspresi imperatif, 4) jenis pernyataan ekspresi, 5) jenis ekspresi perintah bertanya, 6) jenis ekspresi permintaan maaf, 7) jenis ekspresi imperatif & kesopanan, 8) jenis ekspresi interogatif & imperatif, 9) jenis ekspresi larangan imperatif & bujukan, 10) jenis ekspresi mengejutkan, 11) jenis ekspresi rasa syukur, 12) jenis ekspresi kemampuan dan kecacatan. Sedangkan hasil ekspresi non-verbal adalah; 1) jenis ekspresi tersenyum, 2) jenis ekspresi cemberut, 3) jenis ekspresi terlihat ramah, 4) jenis ekspresi berdiri dekat, 5) jenis ekspresi berdiri jauh, 6) jenis bergerak / stasioner, 7) jenis ekspresi gerakan tangan, 8) jenis ekspresi kontak mata. Tdia hasil dari kontribusi kekuatan guru di Kelas ELT adalah Jika jenis kekuatan koersif dan jenis kekuatan yang sah diimplementasikan dengan cara yang positif melalui sebagai kontrol, sehingga siswa untuk disiplin perilaku mereka dalam proses pembelajaran. Jika jenis tenaga ahli diproyeksikan ke arah positif melalui penguasaan bahan ajar dan sensitivitas tinggi, maka siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran dan siswa selalu memberikan perhatian terhadap kesulitan yang dihadapi di kelas. Jika jenis kekuatan hadiah benar-benar diterapkan di kelas, maka siswa memiliki motivasi dan penguatan yang baik untuk belajar. Terakhir jika jenis daya referensi diimplementasikan ke dalam cara positif dengan menunjukkan pribadi yang hangat, panutan di depan siswa, guru menghormati siswa sehingga siswa merasa bersemangat untuk belajar dan membangun kepercayaan diri.
Kontribusi solidaritas guru dalam interaksi kelas ELT adalah jika jenis solidaritas mekanik diimplementasikan ke jalan yang benar melalui diskusi, bekerja berpasangan dalam interaksi kelas ELT, sehingga siswa membangun empati, rasa kebersamaan , bekerja sama dalam diskusi kelas. Jika jenis solidaritas organik diproyeksikan ke hubungan positif, maka siswa sadar untuk melakukan tugas berdasarkan pembagian kerja secara ringkas berdasarkan keahlian mereka dan membangun of siswa mandiri. Hasil refleksi kekuasaan terhadap budaya lokal Siri' Na Pacce, jika guru menerapkan Jenis kekuatan koersif based pada Siri' Na Pace, sehingga guru dan siswa untuk lebih bijak, tidak ada intimidasi atau kekerasan yang dialami oleh siswa di ELT Classroom. Jika jenis kekuatan ahli tercermin pada Siri' Na Pacce, maka guru dan siswa untuk lebih empati dan peduli di kelas. Jika jenis kekuatan hadiah yang dipegang oleh guru tercermin pada budaya lokal Siri' na Pacce, maka baik guru maupun siswa Ketika jenis kekuasaan sah guru tercermin pada budaya lokal Siri' Na Pacce, maka baik guru maupun siswa memiliki tanggung jawab untuk menjaga prestasi belajar. Yang terakhir, jika jenis kekuatan referensi tercermin pada nilai Siri' Na Pacce, maka guru dan siswa menjadi lebih rendah hati, kepribadian yang baik, rasa hormat, sopan. Hasil refleksi solidaritas terhadap budaya lokal Siri' Na Pacce adalah jika jenis solidaritas mekanik direfleksikan kepada Siri' Na Pacce di kelas ELT, maka baik guru maupun siswa memiliki empati, kepekaan, rasa kebersamaan, kebersamaan yang tinggi, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, dan jika jenis solidaritas organik tersebut tercermin ke dalam budaya lokal Siri' Na Pacce , sehingga guru dan siswa memiliki empati yang tinggi, membangun hubungan yang harmonis.
ABSTRACT
Bahar, 2017. Revealing power and solidarity in ELT Classroom Interaction between Teacher and Students at Tertiary Education. Dissertation Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Key words; Power, Solidarity, contribution, reflection, local culture of Bugis-Makassar Siri’ Na Pacce.
Power in general always projecting to asymmetrical, superior and dominance in a social interaction. While solidarity related to symmetrical position, the same status, interest similarity. Now projecting power shifted in educational context, where power does not always refer to atrocity but power was projected into a positive way. The researcher used kinds of power based on French and Raven (2008) namely Coercive Power, Expert, Reward, Legitimate and Referent power. While solidarity used based on Durkheim (2010) consisted of mechanic solidarity and organic solidarity. The learning objectives are 1) to reveal kinds of language expression created power and solidarity in ELT classroom interaction, 2) to reveal kinds of power and solidarity contribution in ELT classroom interaction, 3) to reveal power and solidarity reflection on the local culture Siri’ Na Pacce in ELT Classroom interaction. The research was conducted in Fajar University Makassar as a venue of research by using qualitative approach. Technique of collecting data is observation and dept interview, documentation. The data was analyzed based on Miles, Huberman with couple of steps, those are Condensation, exposure, verification, proposition. Knowing for data validity and reliability the researcher checks and re-check to match between observation, depth interview and documentation.
The result of the research showed that kinds of language expression was categorized two-part, verbal expression and nonverbal expression. The result of verbal expression are 1) type expression of like & dislike, 2) type of expression of interrogative, 3) type of expression of imperative, 4) type of expression statement, 5) type of expression of asking order, 6) type expression of apologize, 7) type of expression of imperative & politeness, 8) type expression of interrogative & imperative, 9) type expression of imperative prohibition & enticement, 10) type expression of surprising, 11) type expression of gratitude, 12) type of expression of ability and disability. While the results of non-verbal expression are; 1) type expression of smiling, 2) type of expression of frown, 3) type of expression of looks friendly, 4) type of expression of stand close, 5) type expression of stand far, 6) type of mobile / stationary, 7) type expression of hand gesture, 8) type expression of eye contact. The result of teachers’ power contributions in ELT Classroom are If the type of coercive power and type of legitimate power was implemented in a positive way through as a control, so the students to be discipline of their behavior in a learning process. If the type of expert power was projected into positive way through master of teaching materials and high sensitivity, so the students easier to understand learning materials and students always given attention about difficulties faced in the classroom. If the type of reward power was implemented in a classroom truly, so students had a good motivation and reinforcement to learn. The last if the type of referent power was implemented into positive way through showing warm personal, role model in front of students, teachers respect to the students so the students felt excited to learn and build self-confidences.
The teachers’ solidarity contribution in ELT classroom interaction are if the type of mechanic solidarity was implemented into right way through discussion, work in pair in ELT classroom interaction, so the students build their empathy, sense of community, work together in a classroom discussion. If the type of organic solidarity was projected to positive relationship, so the students aware to do the assignment based on division of labor concisely based on their expertise and build of students independent. The result of power reflection to the local culture Siri’ Na Pacce, if the teachers implemented a Type of coercive power based on Siri’ Na Pace, so the teacher and students to be more wisely, no intimidation or violence was experienced by the students in ELT Classroom. If the type of expert power was reflected to Siri’ Na Pacce, so the teachers and students to be more empathy and care in a classroom. If the type of reward power held by the teachers was reflected to local culture Siri’ na Pacce, so both teacher and students When the teacher’s type of legitimate power was reflected to local culture Siri’ Na Pacce, so both teacher and students had responsibilities to keep learning achievements. The last, if the type of referent power reflected to the value of Siri’ Na Pacce, so the teacher and students to be more humble, good personality, respect, polite. The result of solidarity reflection to the local culture Siri’ Na Pacce is that if the type of mechanic solidarity was reflected to Siri’ Na Pacce in ELT classroom, so both teacher and students had high empathy, sensitivity, sense of community, togetherness, so that learning process can run smoothly, and if the type of organic solidarity was reflected into local culture Siri’ Na Pacce, so the teachers and students had high empathy, building harmonious relationship.