ABSTRAK
Zein, Susmita, 2019, Sikap Bahasa Seorang Remaja: Sebuah Studi Kasus Keluarga Pernikahan Campuran Indonesia-Amerika. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya, Pembimbing: Adam Damanhuri, S.S., M.Hum.
Kata kunci: bilingual, multilingual, situation in language use, diglossia, language choice, language attitude
Memiliki latar belakang keluarga pernikahan campuran menjadi salah satu faktor untuk seseorang menjadi bilingual atau multilingual khususnya untuk si anak. Orang tua yang mempunyai strategi dalam penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dengan anak mereka dengan bahasa yang berbeda, pasti akan membuat anak tersebut menjadi lancar di lebih dari satu bahasa. Kelancaran dalam kompetensi bahasa juga mendukung di beberapa situasi dalam sebuah grup atau daerah. Ketika anak menginjak usia remaja, jumlah komunitas seseorang akan bertambah. Penggunaan bahasa dari setiap daerah akan berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini bergantung pada situasi seseorang untuk memilih bahasa yang berbeda di beberapa grup. Menjadi remaja bilingual atau multilingual, salah satu bahasa dapat menjadi dominan untuk diucapkan dimana ditentukan oleh situasi dan pemilihan bahasa dari seseorang serta aspek lain termasuk perasaan pribadi terhadap bahasa tersebut.
Studi ini fokus pada seorang anak remaja dalam keluarga pernikahan campuran Indonesia-Amerika yang bertujuan untuk mengetahui sikap bahasa dari remaja bilingual atau multilingual. Penjelasannya meliputi penggunaan bahasa di berbagai situasi dan faktor sosial dalam pemilihan bahasa di empat daerah atau grup; rumah, pertemanan, kuliah, dan gereja. Penulis menerapkan metode deskriptif kualitatif yang lebih baik dijelaskan dengan kata-kata daripada angka. Dalam analisis data, penulis menggunakan data kondensasi dengan penyingkatan, tampilan data dengan memberi transkrip, tabel, dan penjelasan, serta gambar dan bukti kesimpulan yang akan menghubungkan setiap pertanyaan dengan teori-teori yang ada.
Hasil menunjukkan jika anak remaja ini lancar dalam tiga bahasa; Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Jawa. Sikap bahasa yang kebanyakan digunakan oleh remaja ini adalah bahasa yang memiliki tingkat rendah atau berfungsi dalam situasi informal. Bahasa ini kebanyakan digunakan di daerah rumah dan pertemanan. Berdasarkan perasaan pribadi dari subjek, bahasa sehari-hari sebagai bahasa ibu atau bahasa pertama itulah dia merasa lebih nyaman dan suka berbicara menggunakan bahasa itu karena dia mendapatkan bahasa itu dari ibunya dirumah sejak masih kecil dan dia juga tinggal didaerah dimana mayoritas orang menggunakan bahasa itu. Inilah mengapa bahasa tersebut memiliki sikap positif terhadap subjek tersebut.
ABSTRACT
Zein, Susmita, 2019, The Language Attitude of an Adolescence: a Case Study of an Indonesian-American Mixed Marriage Family. Language and Literature Department, State University of Surabaya, Advisor: Adam Damanhuri, S.S., M.Hum.
Keywords: bilingual, multilingual, situation in language use, diglossia, language choice, language attitude
Having mixed marriage family background becomes one of the factors to someone become bilingual or multilingual especially for the children. Parents who has strategy in language use to communicate to their children in different language will definitely make the children proficient in more than one languages. The proficiency of the language competence is also supported in some circumstances within a group or domain. While the children step on a teen age, the amount of the group of someone will increase. The language use of each domain will be different one to another. It depends on the situation of someone to choose different language in some groups. Being bilingual or multilingual adolescence, one language can be dominant one to say which is determined by the situation and language choice of someone and other aspect including personal feeling toward language.
This study focuses on an Adolescence in Indonesian-American mixed marriage family and the purpose of the study is to ascertain the language attitude of a bilingual or multilingual adolescence. The description includes the function of language use in different situation and social factors of language choice in four domains; home, friendship, college, and church. The writer applies descriptive qualitative method which is described by words rather than number. In the data analysis, the writer uses data condensation by reduction, data display by giving transcript, table, and description, and drawing and verifying conclusion which will relate each question to the theories.
The result shows that this adolescence is proficient in three languages; English, Indonesian, and Javanese. The attitude toward language which is mostly used by this adolescence is a language which has Low variety or informal function in a situation. This language is mostly used in home and friendship domain. Regarding to the personal feeling of the informant, the colloquial language itself as the mother tongue and his first language, he is more comfort and like to speak in that language because he got that language from his mother at home since he was in early age and he lives in an environment which the majority people use this language. This is why that language has positive attitude toward the informant.