Komunitas Hijabee Surabaya Tahun 2011-2013
Community of Hijabees in Surabaya During 2011-2013
Sejak penggunaan busana muslim bebas dari peraturan pemerintah, masyarakat muslim dapat secara terang-terangan menggunakan busana muslim untuk aktivitas di luar rumah. Namun, hal itu tidak serta merta membuat masyarakat muslim berbondong-bondong menggunakan busana muslim untuk aktivitas sehari-harinya. Banyak dari mereka yang memegang pemahaman mengenai penggunaan busana muslim yang dipandang kuno dan ketinggalan zaman. Hal itu terjadi juga pada masyarakat muslim di Surabaya. Adanya pandangan tersebut mendorong sejumlah perempuan muslim muda Surabaya untuk mendirikan Komunitas Hijabee yang terinspirasi dari Komunitas Hijabers yang ada di Jakarta.
Rumusan masalah penelitian ini, yaitu 1) Bagaimana latar belakang munculnya Komunitas Hijabee? 2) Apa saja kegiatan Komunitas Hijabee selama rentang tahun 2011-2013? 3) Bagaimana upaya yang dilakukan Komunitas Hijabee untuk menyadarkan muslimah Surabaya terhadap pentingnya busana muslim? Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan sintesis, serta historiografi. Untuk mendapatkan sumber yang relevan, peneliti melakukan penelusuran terhadap beberapa sumber, seperti dokumen gambar komunitas, postingan komunitas, koran sezaman, wawancara, buku-buku, serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kegiatan komunitas.
Komunitas Hijabee merupakan komunitas yang didirikan oleh influencer muda Surabaya, yaitu Dian Prima Dewi dengan mengajak teman-temannya yang mengikuti perkembangan fesyen. Komunitas ini dijadikan wadah untuk belajar bersama dalam istiqomah menggunakan busana muslim. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Hijabee dalam mengenalkan dan menyadarkan pentingnya penggunaan busana muslim, yaitu Hijabee’s Sparkling Sunday, Hijabee’s Fashion Styling Rally, Gerakan Menutup Aurat, dan Hijabee’s Locomarket. Kegiatan tersebut mampu menarik perhatian masyarakat muslim Surabaya untuk belajar menggunakan busana muslim dan jilbab kreasi yang diidentikkan pada komunitas. Kegiatan-kegiatan bertema fesyen muslim tersebut, membuat Komunitas Hijabee dijuluki sebagai icon hijab fashionable di Surabaya.
Kata Kunci: Komunitas, Hijabee, Surabaya
Since the government lifted restrictions on Muslim attire, Muslim individuals have been able to openly use Muslim clothing for activities outside the home. However, this did not immediately lead to a widespread adoption of Muslim attire for daily activities. Many Muslims still held outdated views on the use of Muslim attire. This was also the case in Surabaya. The prevailing view prompted a group of young Muslim women in Surabaya to establish the Hijabee Community, inspired by the Hijabers Community in Jakarta.
The research questions for this study are: 1) What was the background that led to the emergence of the Hijabee Community? 2) What activities did the Hijabee Community conduct during the period of 2011-2013? 3) How did the Hijabee Community strive to raise awareness among Muslim women in Surabaya about the importance of Muslim attire? This study employed a historical method consisting of four stages: heuristic, verification, interpretation, and synthesis, as well as historiography. To obtain relevant sources, the researcher conducted a search of various sources, including community documents, community postings, contemporary newspapers, interviews, books, and previous research related to community activities.
The Hijabee Community was founded by young influencer Dian Prima Dewi, who invited her friends who followed fashion trends. This community served as a platform for learning together in maintaining the use of Muslim attire. Several activities conducted by the Hijabee Community to introduce and raise awareness about the importance of Muslim attire include Hijabee’s Sparkling Sunday, Hijabee’s Fashion Styling Rally, the Aurat Covering Movement, and Hijabee’s Locomarket. These activities managed to attract the attention of Muslim women in Surabaya to learn using Muslim attire and creative headscarves associated with the community. Fashion-themed activities, making the Hijabee Community known as the icon of fashionable hijab in Surabaya.
Keywords: Community, Hijabee, Surabaya.