Studi Kualitatif Mengenai Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dini di Dusun Paciran, Desa Paciran, Kabupaten Lamongan
Qualitative Study on Early Introduction of Complementary Feeding Practices in Paciran Hamlet, Paciran Village, Lamongan Regency
Makanan pendamping ASI (MPASI) adalah makanan atau minuman yang diberikan kepada bayi atau anak ketika berusia 6-24 bulan yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selain ASI. MPASI diberikan mulai usia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lain yang diperlukan anak. Namun, masih banyak ditemui praktik yang salah pada pemberian MPASI, salah satu contohnya adalah pemberian MPASI dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hal-hal yang memengaruhi praktik pemberian MPASI dini di Dusun Paciran, Desa Paciran, Kabupaten Lamongan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan data diambil dengan metode wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan di Dusun Paciran pada Agustus 2022 dengan melibatkan 3 informan utama yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan 2 informan pendukung yang dipilih dengan menggunakan teknik snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi yang disajikan dalam bentuk deskriptif naratif.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa hal-hal yang dapat memperkuat ibu memberikan MPASI tepat waktu di Dusun Paciran adalah pengetahuan ibu dan keluarga terkait MPASI, sedangkan hal-hal yang memengaruhi ibu untuk memberikan MPASI dini di Dusun Paciran, Desa Paciran, Kabupaten Lamongan adalah 1) Anggapan ibu bahwa anak sudah cukup umur untuk bisa diberikan makanan, 2) Motivasi, 3) Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, 4) Budaya, 5) Tenaga kesehatan, 6) Kepatuhan mengikuti Posyandu, 7) Pihak yang ikut serta mengasuh anak, 8) Pekerjaan Ibu. Perlu adanya edukasi atau penyuluhan mengenai MPASI, proses monitoring dan evaluasi terkait praktik pemberian MPASI dini, dan dilakukan beberapa penelitian selanjutnya.
Complementary feeding, also known as complementary food, refers to the food or beverages given to infants or children aged 6-24 months to meet their nutritional needs alongside breast milk. It is introduced at around 6 months of age to provide additional energy and other nutritional requirements. However, incorrect practices in introducing complementary feeding, such as early introduction, are still prevalent. This research aims to explore factors that influence the practice of early introduction of complementary feeding in Paciran Hamlet, Paciran Village, Lamongan Regency.
This study employs a qualitative descriptive research design, utilizing in-depth interviews for data collection. The research was conducted in Paciran Hamlet in August 2022, involving 3 main informants selected through purposive sampling, as well as 2 supporting informants selected through snowball sampling. Data analysis was performed using the content analysis method, and the findings were presented in the form of descriptive narratives.
The results of this study revealed that factors that can strengthen mothers in providing complementary feeding (CF) on time in Paciran Hamlet are the knowledge of mothers and their families regarding CF. On the other hand, factors influencing mothers to early introduce complementary feeding in Paciran Hamlet, Paciran Village, Lamongan Regency: 1) Mothers' perception that their child is sufficiently mature to consume solid food, 2) Motivation, 3) Family and environmental support, 4) Cultural factors, 5) Healthcare professionals, 6) Compliance with Posyandu (integrated health service post), 7) Individuals involved in childcare, 8) Mothers' job. It is crucial to provide education and raise awareness regarding CF, establish monitoring and evaluation processes related to the early introduction of complementary feeding practices, and conduct further research in this area.