Kegiatan Mozaik dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun di Surabaya
Mosaic Activities In Developing Fine Motor Skill of Children 4-5 Years Old In Surabaya
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengunaan kegiatan mozaik pada aspek perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Populasi penelitian terdiri dari guru dan orang tua wali murid anak usia 4-5 tahun di TK Surabaya yang menggunakan kegiatan mozaik pada saat proses pembelajaran. Sampel penelitian sebanyak 34 guru TK sebagai variabel X dan 34 orang tua atau wali murid anak usia 4-5 tahun sebagai variabel Y. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian expost-facto. Penelitian expost-facto tidak memeiliki kontrol langsung terhadap variabel yang akan diteliti dan dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioer online berupa google form. Analisa data penelitian ini menggunakan analisi regresi linier sederhana. Pengumpulan data variabel X menggunakan kusioner persepsi sedangkan untuk variabel Y menggunakan kuisioner feedback. Tahapan analisis data dimulai tahap uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas dan uji linier. Hasil output data SPSS 22 dari tabel analisi regresi linier sederhana menunjukan bahwa nilai α sebesar 11,707 dan tiap perubahan 1% pada kegiatan mozaik maka nilai pengembangan kemampuan motorik halus anak bertambah 0,429 dan koefisien bernilai positif maka kegiatan mozaik menyebabkan peningkatan kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Hasil kesimpulan di ambil berdasarkan pada nilai sig, jika nilai sig > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel analisi regresi linier menunjukan nilai sig sebesar 0,01 artinya < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan antara kegiatan mozaik pada proses pengembangan kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Surabaya. Kesimpulanya adalah pelaksanaan kegiatan mozaik pada saat proses pembelajaran memberikan pengaruh terhadap pengembangan motorik halus anak usia dini usia 4-5 tahun.
This research aims to know and analyze the effect of the use of mosaic activities in learning process at fine motor skill development children age 4-5 years old. The research population consist teachers and parents of 4-5 years old children in kindergarten Surabaya, which use mosaic activities during the learning process. The sample of this research is 34 kindergarten teachers as X variable and 34 parents of 4-5 years old children as Y variable. The method of this research is quantitative study with research design expost-facto. Expost-facto research has no direct control over the variable that we will use in this research and to analyze something that have been happen. The data collection technique used an online questionnaire called Google Form. The data analyze used simple linear regression analyze. The data collection of X variable used perception questionnaire while Y variable used feedback questionnaire. The analysis stage started from validity test, reliability test, normality test, and linear test. The result SPSS 22 data output from simple linear regression analyze table stated that the value of α is about 11,707 and every single percent (1%) change at mosaic activities represent the increase value of fine motor skill development about 0,429 and the coefficient is positive which mean that the mosaic activities caused the increasing fine motor skill at children 4-5 years old. The conclusion result is took from the value of sig, if the value of sig > 0,05 Ho will be accepted but Ha will be rejected, meanwhile if the value of sig < 0,05 Ho will be rejected but Ha will be accepted. Simple linear regression analyze table showed the value of sig is about 0,01 that this value < 0,05 so Ho will be rejected and Ha will be accepted, which mean that there are connection between mosaic activities toward fine motor skill development. The final conclusion of this research is using of mosaic activities at learning process can affected fine motor skill development at children 4-5 years old.