Perkembangan perekonomian di Indonesia dari tahun ke tahun semakin pesat sehingga menyebabkan banyak bermunculan perusahaan-perusahaan asing maupun lokal yang berasal dari berbagai sektor industri maupun jasa. Dibarengi dengan era perdagangan bebas atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan adanya hal tersebut setiap perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaannya agar tetap bertahan dan dapat bersaing dalam persaingan pasar global, selain itu perusahaan-perusahaan tersebut juga bersaing untuk meningkatkan laba perusahaan sehingga dapat menjaring investor. Namun krisis moneter yang terjadi membuat perekonomian berlangsung secara fuktuatif, hal tersebut menyebabkan banyaknya perusahaan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan sehingga banyak perusahaan yang membubarkan usahanya atau gulung tikar. Untuk mengatasi financial distress dan meningkatkan nilai perusahaan, maka perusahaan melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi dengan melakukan penggabungan usaha, yaitu merger; akuisisi; dan konsolidasi.

     Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi yang melakukan akuisisi periode 2011-2014 dengan menggunakan analisis kinerja keuangan yang diukur dengan current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to equity ratio, earning per share, net profit margin, return on asset, dan return on equity. Populasi yang digunakan adalah 194 perusahaan yang masuk dalam notifikasi merger dan akuisisi pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dengan sampel sebanyak 15 perusahaan pengakuisisi. Teknik analisis yang digunakan menggunakan uji wilcoxon sign rank test untuk semua variabel periode sebelum dan sesudah akuisisi, karena data dari semua variabel berdistribusi tidak normal.

     Hasil penelitian ini menunjukkan rasio keuangan yang diproksikan oleh total asset turnover, earning per share, net profit margin, return on asset, dan return on equity mengalami perbedaan setelah melakukan akuisisi secara signifikan. Sedangkan rasio keuangan yang diproksikan oleh current ratio, quick ratio, dan debt to equity ratio tidak mengalami perbedaan setelah melakukan akuisisi.

Kata Kunci: akuisisi, kinerja keuangan, paired sample t-test, wilcoxon sign rank test.

     The economic growth in Indonesia from time to time is increasing rapidly that causing many foreign and local companies emerged from the various industrial and service sectors. Along with the era of free trade, that known as the ASEAN Economic Community (MEA). With this condition every company have to improve the company's performance in order to survive and able to compete in the global market. In addition, these companies also compete to increase company profits so they can attract the investors. But, the monetary crisis that happen has made the economy run fluctuatif. This condition caused many companies losses or even bankrupt. Many of them have decided to dissolved their businesses or run out of business. To resolve the financial distress and increase company value, the company makes an effort to improve the conditions by doing a business combination such as merger; acquisition; and consolidation.

     The goal of this research is to examine the financial performance of the acquiring company that acquired at the 2011-2014 period using an analysis of financial performance as measured by the current ratio, quick ratio, total asset turnover, debt to equity ratio, earning per share, net profit margin, return on asset and return on equity. The population that used was 194 companies that included in merger and acquisition notifications of the Business Competition Supervisory Commission (KPPU), with sample of 15 acquiring companies. The analysis technique that used is the Wilcoxon Sign Rank Test for all variables pre and post acquisition, because the data of all variables are abnormally distributed.

     The results of this study indicated that financial ratios proxied by total asset turnover, earning per share, net profit margin, return on asset, and return on equity experience differences after making significant acquisitions. While the financial ratios proxied by the current ratio, quick ratio, and debt to equity ratio did not experience a difference after the acquisition.

Keywords: acquisition, financial performance, paired sample t-test, wilcoxon sign rank test,.