Pengaruh Proporsi Odeng Ikan Kembung, Nangka Muda, dan Penambahan Ekstrak Kayu Secang Sebagai Pewarna Terhadap Daya Terima Kudapan Sumber Omega-3 dan Serat Untuk Mencegah Penyakit Kardiovaskular

The Effect of Mackerel Proportion, Young Jackfruit, and Secang Wood Extract as a Coloring of Odeng on Consumer Acceptance of Omega-3 and Fiber-Rich Snacks for Cardiovascular Disease Prevention

    Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia.  Munculnya kuliner luar negeri di Indonesia banyak tersebar di pasar modern bahkan pasar tradisional dan dapat dijadikan suatu bisnis yang menjanjikan, seperti odeng (oden). Odeng adalah produk olahan ikan tenggiri yang diproduksi melalui  proses penggorengan. Sedangkan metode penggorengan dapat menjadi faktor penyebab penyakit kardiovaskular. Upaya pencegahan dilakukan dengan memanfaatkan ikan kembung tinggi omega-3 dengan harga murah karena dapat menurunkan kadar trigliserol. Nangka muda memiliki kandungan serat tinggi dan ekstrak kayu secang digunakan sebagai pewarna alami yang dapat menambah daya tarik pada odeng.

    Upaya pencegahan dilakukan dengan memanfaatkan ikan kembung tinggi omega-3 dengan harga murah karena dapat menurunkan kadar trigliserol. Nangka muda memiliki kandungan serat tinggi dan ekstrak kayu secang digunakan sebagai pewarna alami yang dapat menambah daya tarik pada odeng. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh proporsi ikan kembung, nangka muda, dan ekstrak kayu secang terhadap daya terima, kadar omega-3, serat, dan penetapan harga jual. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan 5 perlakuan yang dilakukan uji hedonik pada 33 panelis tidak terlatih. Proporsi ikan kembung, dan nangka muda F1 (30%:70%), F2 (40%:60%), F3 (50%:50%), F4 (60%:40%), F5 (70%:30%), dan esktrak kayu secang sebanyak 10 ml pada setiap formula.

    Hasil penelitian menunjukkan proporsi ikan kembung, nangka muda, dan ekstrak kayu secang pada odeng berpengaruh terhadap daya terima konsumen yakni formula F4 yang merupakan formula terbaik dengan omega-3 sebesar 0,84 g dan serat  0,48 g, dan dapat dijual dengan harga Rp. 6.000. Hasil kadar omega-3 dapat menjadi sumber omega-3 dengan menyumbang 52,5% kecukupan omega 3 dewasa awal, namun kandungan serat tidak dapat mencukupi syarat sumber serat.

Kata kunci : Ikan kembung, Nangka muda, Ekstrak kayu secang, Odeng, Omega-3

    The emergence of foreign cuisines in Indonesia, which are widely available in modern and traditional markets, presents promising business opportunities, exemplified by odeng (oden). Odeng is a processed product made from mackerel fish, produced through frying. However, frequent frying methods can contribute to cardiovascular diseases. Preventive measures have been taken by utilizing inexpensive mackerel fish high in omega-3 fatty acids, as it can reduce triglyceride levels. Young jackfruit, which is high in fiber, and sappan wood extract, used as a natural coloring agent, can enhance the appeal of odeng.

    This study aims to determine the effect of the proportions of mackerel fish, young jackfruit, and sappan wood extract on acceptability, omega-3 content, fiber content, and selling price determination. An experimental research method was used with five treatments, and a hedonic test was conducted with 33 untrained panelists. The proportions of mackerel fish and young jackfruit were F1 (30%:70%), F2 (40%:60%), F3 (50%:50%), F4 (60%:40%), and F5 (70%:30%), with 10 ml of sappan wood extract added to each formula.

    The results indicated that the proportions significantly affected consumer acceptance, with Formula F4 identified as the best, containing 0.84 g of omega-3 and 0.48 g of fiber, and could be marketed at IDR 6,000. The omega-3 content could contribute 52.5% to the early adult omega-3 requirement, although the fiber content was not sufficient to qualify as a fiber source.”