Strategi Pemasaran Lembaga Dalam Upaya Meraih Peserta Didik Baru di PKBM Kak Seto Kota Surabaya
Institutional Marketing Strategy in an Effort to Reach New Students at Community Learning Centre Kak Seto Surabaya City
Strategi pemasaran merupakan cara atau siasat yang digunakan oleh lembaga untuk untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan mengkaji strategi pemasaran lembaga yang diterapkan di PKBM Kak Seto Surabaya, mendeskripsikan dan mengkaji upaya lembaga dalam meraih peserta didik baru di PKBM Kak Seto Surabaya, mendeskripsikan dan mengkaji faktor pendukung dan penghambat strategi pemasaran lembaga dalam upaya meraih peserta didik baru di PKBM Kak Seto Surabaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian dilakukan pada staf Homeschooling Kak Seto Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, display data, verifikasi dan simpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas.
Hasil Penelitian: strategi pemasaran lembaga di PKBM Kak Seto Surabaya ada 2 tahapan yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Tahap perencanaan terdapat Identifikasi Pasar Segmentasi Pasar, Diferensiasi Produk, Komunikasi Pemasaran, Pelayanan Lembaga. Tahap pelaksanaan adalah penerapan unsur bauran pemasaran yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi, strategi promosi, strategi sumber daya manusia, strategi bukti fisik, dan strategi proses atau layanan. Upaya lembaga dalam meraih peserta didik baru adalah meningkatkan kualitas program pembelajaran, memperluas cakupan wilayah promosi dan memberikan pelayanan yang memuaskan para pelanggan. Adapun faktor pendukung yaitu nama besar Kak Seto, Pembelajaran fleksibel, pilihan program beragam, suasana nyaman, kualitas yang bagus, promosi menarik, dan sapras yang mendukung, Adapun faktor penghambat yaitu diskriminasi lulusan sekolah kesetaraan, dan masyarakat kurang mengenal pendidikan non formal.
Marketing strategy is a method or strategy used by institutions to achieve marketing objectives. The purpose of this study is to describe and examine the institutional marketing strategy implemented at Community Learning Centre Kak Seto Surabaya, describe and examine the institution's efforts to reach new students at Community Learning Centre Kak Seto Surabaya, describe and review the supporting factors and restrain the institution's marketing strategy in reaching the participants' efforts. new student at Community Learning Centre Kak Seto Surabaya.
This research uses a qualitative approach with a descriptive type. The research was conducted on Kak Seto's Homeschooling staff in Surabaya. Data collection techniques used are in-depth interviews, participant observation and documentation. The data analysis technique used is data condensation, data display, verification and conclusion. Data validity techniques used are credibility, dependability, confirmability, and transferability.
Research Results: there are 2 stages of strategic marketing institutions in Community Learning Centre Kak Seto Surabaya, namely planning and implementation. The planning stage includes Market Segmentation Market Identification, Product Differentiation, Marketing Communications, Institutional Services. The implementation phase is the implementation of marketing mix elements namely product strategy, price strategy, location strategy, promotion strategy, human resource strategy, physical evidence strategy, and process or service strategy. The institution's efforts to reach new students are to improve the quality of learning programs, expand the scope of promotion and provide services that satisfy customers. The supporting factors are Kak Seto's big name, flexible learning, a variety of program choices, a comfortable atmosphere, good quality, attractive promotions, and supportive infrastructure. The inhibiting factors are the cost of school education, and people who are not familiar with non-formal education.