ABSTRAK
TRADISI NYADRAN NELAYAN KUPANG DI DESA BALONGDOWO KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO (TINTINGAN FOLKLOR)
Ayu Nurul Fatimah
15020114011/2015
Pembimbing: Yohan Susilo, S.Pd., M.Pd
S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa)
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Surabaya
2019
TNMK yaitu salah satu tradisi yang ada di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo yang terbentuk dari pengaruh legenda Makam Dewi Sekardadu yang ada di Dusun Kepetingan. TNMK dilaksanakan selama tiga minggu di bulan Ruwah sebagai wujud rasa syukur yang ditujukan kepada Tuhan YME, dan wujud doa agar diberikan kehidupan yang tenang, damai, dan jauh dari mara bahaya. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: bagaimana awal mula adanya Makam Dewi Sekardadu di Dusun Kepetingan, bagaimana pelaksanaan dan perlengakapan dalam TNMK, bagaimana makna simbolik dalam TNMK, bagaimana fungsi folklor dalam TNMK, dan bagaimana nilai-nilai budaya dalam TNMK. Tujuan penelitian ini yaitu, menjelaskan awal mula adanya Makam Dewi Sekardadu di Dusun Kepetingan, menjelaskan pelaksanaan kegiatan dan perlengakapan dalam TNMK, menjelaskan makna simbolik dalam TNMK, menjelaskan fungsi folklor dalam TNMK, dan menjelaskan nilai-nilai budaya dalam TNMK.
Analisis teori yang digunakan untuk membahas permasalahan yang ada yaitu, konsep folklor dari Danandjaja, makna dan simbol teori Tuner, nilai budaya menggunakan teori Djamaris, dan terakhir yaitu teori fungsi Bascom dan Dundes. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Instrumen penelitiannya yaitu peneliti, daftar pertanyaan, dan alat bantu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data menggunakan open coding, axial coding, dan selective coding.
Sususan acara dalam TNMK, yaitu membentuk kepanitiaan, membersihkan desa, pasar malam, pagelaran wayang kulit, menyiapkan salon lan jogedan, menyiapkan perlengkapan dan peralatan, larung sajen, arak-arakan, pembukaan acara TNMK, pemberangkatan, membuang ayam, membuang uang receh, ziarah di Makam Dewi Sekardadu, membagi makanan dan slamatan, wisata ke Selat Madura, pengajian, dan pagelaran ludruk. Perlengakapan dalam TNMK yaitu, cok bakal, dupa, ayam hidup, uang receh, tumpeng, ayam panggang, urap-urap, lauk, jajanan pasar, dan pisang. Fungsi TNMK yaitu, sebagai sistem proyeksi, sarana pengesahan pranata dan lembaga budaya, sarana pendidikan, sarana kendali sosial, dan fungsi lainnya. Fungsi lainnya yaitu sebagai sarana hiburan, sarana meningkatkan perekonomian, sarana rekreasi, dan sarana promosi kabudayaan dan pariwisata. Nilai Budaya yang terkandung didalamnya yaitu nilai budaya yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya, alam dunia, manusia lain, masyarakat, dan dirinya sendiri..
Kata kunci: Legenda, Tradisi, Nyadran, Makam Dewi Sekardadu, Folklor.
ABSTRACT
TRADITION OF NYADRAN FISHERMAN KUPANG IN BALONGDOWO VILLAGE CANDI DISTRICT SIDOARJO REGENCY (FOLKLORE)
Advisor: Yohan Susilo, S.Pd., M.Pd
S-1 Regional Language and Literature Education (Java)
Faculty of Language and Art
Surabaya State University
TNMK is one of the traditions in Balongdowo Village, Candi District, Sidoarjo Regency, which was formed from the influence of the legend of the Tomb of Dewi Sekardadu in Kepetingan Hamlet. The TNMK was held for three weeks in the month of Ruwah as a form of gratitude directed to the Lord YME, and a prayer for a peaceful, calm, far-away life. The formulation of the problem of this research are: how did the beginning of the existence of the Tomb of Dewi Sekardadu in Kepetingan Hamlet, how the implementation and equipment in TNMK, how the symbolic meaning in TNMK, how folklore functions in TNMK, and how cultural values in TNMK. The purpose of this research are: to explain the origin of the Tomb of Dewi Sekardadu in Kepetingan Hamlet, explain the implementation of activities and equipment in TNMK, explain the symbolic meaning in TNMK, explain the function of folklore in TNMK, and explain the cultural values in TNMK.
Analysis of the theory used to discuss these problems namely, the concept of folklore from Danandjaja, meaning and symbol of Tuner theory, cultural values using Djamaris theory, and finally Bascom and Dundes function theory. The research method used is descriptive qualitative.The research instruments are researchers, questionnaires, and assistive devices. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Whereas to analyze data using open coding, axial coding, and selective coding.
The composition of the program in TNMK, namely forming a committee, cleaning up villages, night markets, shadow puppet shows, setting up dance and salons, preparing equipmentt, offerings, processions, opening TNMK events, departure, throwing chickens, throwing change coins, pilgrimage at Dewi Sekardadu's tomb, distributing food and slametan, tours to the Madura Strait, recitation, and ludruk performances. Equipment in the TNMK namely, cok bakal, dupa, chicken, change, cone, roasted chicken, anointing, side dishes, snacks, and bananas. The function of TNMK is as a projection system, a means of ratifying institutions and cultural institutions, educational facilities, means of social control, and other functions. Other functions are as a means of entertainment, a means of increasing the economy, a means of recreation, and a means of promotion of culture and tourism. The Cultural value it contains is the cultural value that connects man to his God, the world, other people, society, and himself.
Keywords: Legend, Tradition, Nyadran, Tomb of Dewi Sekardadu, Folklore.