PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN MEMBATIK DALAM MENUNJANG PENDAPATAN KELUARGA DI DESA KLUDAN KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO

COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH TRAINING IN SUPPORTING THE FAMILY INCOME IN KLUDAN SUBDISTRICT TANGGULANGIN DISTRICT SIDOARJO

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan membatik di Desa Kludan dengan menggali pendapatan keluarga. Pemberdayaan masyarakat adalah kegiatan yang memotivasi dan mendorong masyarakat untuk menyadari potensinya dan mengambil tindakan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan pemberdayaan ini dapat meningkatkan peranan dan keduduan masyarakat di berbagai bidang kehidupan tidak hanya mengurus keluarga dan anak-anak. Pengembangan potensi dan keterampilan yang ada pada mereka, masyarakat bisa mandiri, lebih terampil, dan lebih produktif. Dengan pelatihan membatik yang diberikan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga yang dijadikan sebagai langkah strategis dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan. Penelitian menggunakan jenis dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah perangkat Desa Kludan dan peserta pelatihan. Teknik akuisisi data dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data menunjukkan data, mengurangi data, dan menarik kesimpulan. Keabsahan data kriteria yang digunakan yaitu kepercayaan, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transfermabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melakukan pelatihan membatik di desa Kludan dapat memotivasi peserta pelatihan secara kewirausahaan, sehingga pelatihan membatik tidak hanya memberikan keterampilan membatik, tetapi juga membantu mendukung keluarga. dengan memberikan pelatihan membatik tentang dukungan pendapatan keluarga dan dukungan ditargetkan dengan partisipasi masyarakat. dicapai dengan perubahan dalam aktivitas ibu rumah tangga yang awalnya mengurus keluarga di rumah, setelah pelatihan ini aktivitas ibu rumah tangga berubah, yaitu kegiatan dengan keterampilan membatik. Dari 7 orang yang diteliti dapat dilihat bahwa 87% pendapatan keluarga meningkat, dan 13% pendapatan keluarga tidak meningkat atau tetap, karena pelatihan membatik tetap berjalan sebagai penunjang pendapatan keluarga di desa tersebut. Jadi pelatihan membatik tidak hanya memberikan pelatihan membatik saja, melainkan juga dapat memberikan motivasi masyarakat untuk berwirausaha dalam menunjang pendapatan keluarga di Desa Kludan Kecamatan Tanggulangin.

Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat, pendapatan keluarga, pelatihan batik

This research aims to uncover community empowerment through the batik training in Kludan village by digging into family income. Community empowerment is an activity that motivates and encourages people to realize their potential and take action to improve their quality of life. This increase in empowerment can increase the role and position of the community in various fields of life, not just taking care of families and children. Development of the potential and skills that exist in them, the community can be independent, more skilled, and more productive. With batik training given by the community which aims to increase family income which is used as a strategic step in solving poverty problems. This research uses descriptive method with a qualitative approach. The subjects of the research were Kludan Village apparatus and training participants. Data acquisition techniques with participatory observation, in-depth interviews and documentation. Data analysis shows data, reduces data, and draws conclusions. Validity of the criteria data used is trust, dependability, Confirmability, and transferability. The results showed that doing batik training in the village of Kludan can motivate entrepreneurial trainees, so that batik training not only provides batik skills, but also helps support the family. by providing batik training on family income support and targeted support with community participation. achieved by changes in the activities of housewives who initially take care of the family at home, after this training housewife activities change, namely activities with batik skills. Of the 7 people studied it can be seen that 87% of family income increased, and 13% of family income did not increase or remained, because batik training continued to support family income in the village. So batik training not only provides batik training, but can also provide community motivation for entrepreneurship in supporting family income in Kludan Village, Tanggulangin District.

Keywords: community empowerment, family income, batik training