PRAKTIK SOSIAL RUMAH AMAN DALAM PEMBERDAYAAN ANAK-ANAK BERHADAPAN HUKUM

(pemberdayaan anak-anak berhadapan hukum di Kabupaten Nganjuk) 

Anak pada dasarnya adalah sebuah karunia dari tuhan yang maha esa yang seharusnya dibimbing dengan benar dan diperlakukan dengan sebaik-baiknya, karena nantinya anak tersebut akan menjadi seseorang yang kelak akan berguna di masa depan nantinya. Pada era seperti sekarang ini anggapan anak adalah karunia yang harus dijaga sebaik mungkin sudah mengalami pergeseran dengan cukup drastis. Tidak sedikit anak-anak yang mendapatkan perlakuan yang kurang baik dan bahkan sekarang ini banyak sekali anak yang mendapatkan perlakuan yang tidak layak dari orang-orang sekitar bahkan juga dari orang tuanya sendiri. Pada era dewasa ini tak jarang anak-anak yang terkadang masih di bawah umur juga harus berhadapan dengan hukum entah itu karena ulahnya sendiri (tersangka) ataupun anak-anak ini memang menjadi korban suatu tindak pidana. Lalu sesuai dengan UU. No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal seuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Yayasan Rumah Aman “Sumur” Kabupaten Nganjuk adalah salah satu bentuk unit pelayanan perlindungan lanjut dari temporari shelter yang berfungsi memberikan perlindungan, pemulihan, pemberdayaan, rehabilitasi, dan reunifikasi bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus agar anak dapat tumbuh kembang secara wajar. Sedang temporary shelter sendiri merupakan unit pelayanan perlindungan pertama yang bersifat reponsif dan segera bagi anak-anak yang mengalami tindak kekerasan dan perlakuan salah atau yang membutuhkan perlindungan khusus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatuif dengan tujuan untuk menggali data yang berhubungan dengan segala pemberdayaan dan pembinaan yang dilakukan oleh Rumah Aman. Subjek penelitian ini adalah pengurus sekaligus ketua Rumah Aman dan para anak-anak yang sedang berada di Rumah Aman. Penelitian ini menggunakan data primer dari hasil observasi serta wawancara dan data sekunder yang berupa dokumentasi. Teori praktik sosial Bordieu akan menjadi landasan dalam menganalisis data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa anak-anak berhadapan hukum memerlukan suatu wadah untuk bisa menggali minat dan potensi yang mereka miliki, sebab pada dasarnya anak-anak seperti ini tidak boleh dipandang sebelah mata tetapi harus diarahkan seperti dengan pemberdayaan dan pelatihan yang diberikan oleh Rumah Aman ini.