HUBUNGAN STATUS GIZI, KONSUMSI MAKANAN BERLEMAK, DAN KONSUMSI MINUMAN MANIS DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA WANITA USIA 15-25 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOKROMO SURABAYA

THE CORRELATION OF NUTRITIONAL CONDITION, FATTY FOOD CONSUMPTION, AND SWEET DRINK CONSUMPTION WITH THE DYSMENORRHEA INCIDENCE IN WOMEN AGED 15-25 YEARS AT WONOKROMO HEALTH CENTER SURABAYA WORKING AREA

Dismenorea primer adalah nyeri pada pinggul yang timbul pada bulan-bulan atau tahun-tahun pertama haid. Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya dismenorea primer adalah status gizi dan pola makan berat yang komposisinya tinggi kalori, lemak, karbohidrat, dan kurang serat seperti makanan goreng (berlemak). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi, frekuensi konsumsi makanan berlemak, dan frekuensi konsumsi minuman manis dengan kejadian dismenorea. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif korelasional dengan desain jenis cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah wanita usia 15-25 tahun dengan jumlah 97 orang. Dalam penelitian ini digunakan analisis chi-square dengan tingkat kemaknaan a = 0,05. Hasil penelitian mengenai hubungan status gizi dengan dismenorea menunjukkan nilai significancy 0,016 artinya ada hubungan antara status gizi dengan kejadian dismenorea. Pada hubungan frekuensi konsumsi makanan berlemak dengan dismenorea didapatkan nilai significancy 0,000 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi makanan berlemak dengan kejadian dismenorea. Hubungan antara frekuensi konsumsi minuman manis dengan dismenorea didapatkan nilai significancy 0,000 yang artinya terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi minuman manis dengan kejadian dismenorea. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian dismenorea, frekuensi konsumsi makanan berlemak dengan kejadian dismenorea, dan frekuensi konsumsi manis dengan kejadian dismenorea pada wanita usia 15-25 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokromo Surabaya.

Kata Kunci : Dismenorea, Status gizi, Makanan berlemak, Minuman Manis

Primary dysmenorrhea is pain in the hip that arises in the first months or years of menstruation. Risk factors that influence the occurence of dysmenorrhea are nutritional condition and a heavy diet whose composition is high in calories, fat, carbohydrates, and lack of fiber such as fried (fatty) foods. This research aims to determine the correlation between nutritional condition and frequency of fatty food consumption with the dysmenorrhea incidence. This type of research is correlational quantifiability with cross sectional type design. The subjects in this research were women aged 15-25 years with a total of 97 people. In this study, chi-square analysis was used with a meaningfulness level of a = 0,05. The results of the study on the correlation between nutritional condition and dysmenorrhea showed significancy values of 0.016 so that there was a correlation between nutritional condition and dysmenorrhea incidence. Meanwhile, in the variable fatty foods and dysmenorrhea, probability value of 0.000 was obtained, which showed that there was a significant correlation between the frequency of fatty foods and dysmenorrhea incidence. The correlation between the frequency of consumption of sweet drinks and dysmenorrhea obtained a significance value od 0.000, which means that there is correlation between the frequency of consumption of sweet drinks and the incidence of dysmenorrhea. Based on the results of study conducted it can be concluded that there is a significant correlation between nutritional condition and dysmenorrhea incidence, correlation between the frequency of fatty food consumption and dysmenorrhea incidence, and correlation between the frequency of sweet drinks and dysmenorrhea incidence in women aged 15-25 years at Wonokromo Health Center Surabaya Working Area.

Keywords : Dysmenorrhea, Nutritional condition, Fatty foods, Sweet Drink.