Strategi Guru PPKn Dalam Penguatan Karakter Nasionalisme Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 3 Surabaya
PPKn Teacher Strategy in Strengthening the Nationalism Character of Class VII Students at SMP Negeri 3 Surabaya
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan strategi guru PPKn dalam penguatan nasionalisme dan hasil yang telah diperoleh dari penguatan nasionalisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian berada di SMP Negeri 3 Surabaya tepatnya di jalan praban no. 3 Surabaya. Sumber data penelitian dibagi dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah guru PPKn kelas VII yaitu Bapak Angga, sedangkan sumber data sekunder adalah perilaku peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa strategi guru PPKn dalam penguatan nasionalisme dilakukan dengan menyisipkan nasionalisme pada materi pembelajaran PPKn kelas VII melalui metode discovery learning, pemberian tugas, ceramah, dan diskusi. Penguatan nasionalisme juga didukung dengan berlakunya budaya kelas seperti berdo’a bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, membacakan teks pancasila, menerapkan reward dan punishmen, serta guru memberikan keteladanan kepada peserta didik. Kegiatan diluar pembelajaran PPKn yang juga mendukung penguatan nasionalisme yaitu ekstrakurikuler paskibraka, pramuka, seni karawitan, tari tradisional, area-area menarik yang berada di wilayah sekolah SMP Negeri 3 Surabaya seperti lorong kebangsaan, vertical garden, school farming, dan Javanese zone. Peserta didik kelas VII yang awalnya tidak mencerminkan sikap nasionalisme setelah belajar dalam pelajaran PPKn dan melakukan budaya kelas menjadi memiliki sikap nasionalisme. Hasil dari pemberlakuan strategi penguatan nasionalisme menunjukkan bahwa peserta didik yang awalnya tidak hafal lagu kebangsaan dan Pancasila menjadi hafal dan terbiasa dengan budaya sekolah yang mewajibkan peserta didik bersikap nasionalisme.
Kata Kunci: strategi penguatan, karakter nasionalisme, PPKn
The purpose of the study was to describe the strategies of Civics teachers in strengthening nationalism and the results obtained from strengthening nationalism. The method used in this research is descriptive qualitative research method. The research location is in SMP Negeri 3 Surabaya, precisely on Jalan Praban no. 3 Surabaya. Research data sources are divided into two, namely primary and secondary data sources. The primary data source is the VII grade Civics teacher, namely Mr. Angga, while the secondary data source is the behavior of students. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. This study obtained the results that the strategy of Civics teachers in strengthening nationalism was carried out by inserting nationalism in the VII grade Civics learning materials through discovery learning methods, giving assignments, lectures, and discussions. Strengthening nationalism is also supported by the implementation of classroom culture such as praying together, singing the national anthem Indonesia Raya, reading Pancasila texts, applying rewards and punishments, and teachers providing examples to students. Activities outside of PPKn learning that also support the strengthening of nationalism are paskibraka extracurriculars, scouts, musical arts, traditional dances, interesting areas in the school area of SMP Negeri 3 Surabaya such as the national aisle, vertical garden, school farming, and the Javanese zone. Seventh grade students who initially did not reflect the attitude of nationalism after studying in Civics lessons and practicing classroom culture became nationalist attitudes. The results of the implementation of the nationalism strengthening strategy showed that students who initially did not memorize the national anthem and Pancasila became memorized and accustomed to school culture which required students to be nationalistic.
Keywords: strengthening strategy, character of nationalism, PPKn