ANALISIS  KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) DI EMBUNG KUNIRAN KECAMATAN SINE KABUPATEN NGAWI

FEASIBILITY ANALYSIS OF MICRO HYDRO POWER PLANT (MHPP) IN EMBUNG KUNIRAN, SINE DISTRICT, NGAWI REGENCY

Energi terbarukan yang ada di Indonesia tergolong banyak, meskipun demikian pengembanganya belum optimal sehingga dimasa depan dapat lebih dioptimalkan. Rasio Elektrifikasi (RE) di Kabupaten Ngawi sendiri sebesar 89,23 persen kerenanya masih dibutuhkan pengembangan guna kebutuhan dari  masyarakatyang belum terpenuhi.  Embung Kuniran di Kabupaten Ngawi merupakan Salah satu tempat yang berpotensi untuk di bangunya  Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro(PLTMH). Dasar dari Mikrohidro adalah pemanfaatan potensial energi tinggi jatuh air (head) dimana Semakin tinggi air tersebut jatuh maka akan lebih besar pula energi listrik yang didapat dari diubahnya energi potensial tersebut tadiAnalisis kelayakan ini dilakukan dengan.menggunakan beberapa metode yang digunakan guna mengetahui headnett.menggunakan google maps koordinat atau google erth kemudian  untuk mengetahui data debit digunakanlah metode apung dengan mengapungkan botol plastik 600 mL di beri isi air tidak penuh.dengan jauh sesuai dengan aliran embung dimana sudah diketahui.ke.dalamannya selain itu juga sudah diketahui lebar embung nya. Penelitian ini menghasilkan berapa besar potensi daya listrik dari Embung Kuniran dengan headnett sebesar 3 meter daya listrik rata-rata yang dibangkitkan  sebesar  2918.3 kW juga.potensi daya listrik ini terhitung stabil pada sepanjang tahunya potensi Embung Kuniran memiliki potensi baik  untuk pembuatan PLTMH, meskipun head yang dimiliki Embung Kuniran tergolong rendah tetapi debit air yang di hasilkan Embung Kuniran tergolong besar juga terlihat stabil, tipe turbin air yang sesuai adalah turbin air dengan jenis Turbin  Kaplan karena mempuyai head yang rendah yaitu 3 m, juga rata rata debit airnya adalah 123.95 m³/s dan itu tergolong besar.

Kata Kunci:Mikrohidro, Energi Terbarukan, Rasio Elektrifikasi              

There is a lot of renewable energy in Indonesia, however, its development is not optimal so that in thefuture it can be optimized. The Electrification Ratio (RE) in Ngawi Regency itself is 89.23 percent because development is still needed for the unmet needs of the community. Embung Kuniran in Ngawi Regency is one of the possible places for a Micro Hydro Power Plant (MHPP) to be built. Micro Hydro basically utilizes the high potential of falling air (heads) where the higher the falling water, the greater the electrical energy obtained from converting this energy potential. This analysis was carried out using several methods used to determine headnett. Erth then to find out the discharge data, the floating method was used by firing a 600 mL plastic bottle half full of air. At a distance according to the flow of the reservoir, the depth was known and the width of the reservoir was known. This study resulted in how much electrical power potential from Embung Kuniran with a headnett of 3 meters the average electric power generated was 2918.3 kW as well. This electrical power potential is considered stable throughout the year. The Kuniran Reservoir is classified as low but the water discharge produced by the Kuniran Reservoir is relatively large and also looks stable, the appropriate type of water turbine is a water turbine with the Kaplan Turbine type because it has a low head of 3 m, also the average water discharge is 123.95 m3 /s and it is quite large.

Keywords: Micro Hydro, Renewable Energy, Electrification Ratio