Penelitian ini tentang kebijakan yang paling terbaru adalah Full Day School.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah 8 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu atau Full Day School pada 12 Juni 2017. Maksud dari adanya Full Day School yaitu untuk pendidikan formal dan pendidikan karakter di sekolah agar lebih tertanam karena durasi pendidikan ditambah, selain itu upaya agar siswa atau Siswa tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di luar sekolah.Namun pada kenyataannya Full Day School masih terdapat masalah, salah satunya yaitu durasi jam belajar yang para siswa anggap terlalu lama. Atas ketidak setujuan itu sehingga membuat terjadinya resistensi yang dilakukan para siswa terhadap durasi jam belajar yang diberlakukan dalam kebijakan Full Day School.Penelitian ini memiliki tujuan penelitian yaitu untuk mengungkap bentuk-bentuk resistensi para siswa dan penyebabnya.Teori yang digunakan yaitu teori Resistensi James S. Scott. Metode yang digunakan kualitatif dengan cara narasi dalam menjelaskan temuan data dengan cara wawancara mendalam dalam pengumpulan data serta untuk teknik analisis data dengan Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Temuan data yang ditemukan yaitu Bentuk Resistensi yang dilakukan para siswa SMK Negeri 1 Surabaya seperti membolos, berangkat telat ke sekolah dengan sengaja, keluar kelas sebelum mata pelajaran berakhir, membuat status mengenai kebosanan dikelas lewat sosial media, dan alasan pulang ke rumah karena sakit atau ada acara keluarga dilakukan para siswa secara sadar. Penyebab resistensi yang dilakukan para siswa dikarenakan rasa ketidaksesuaian dengan kebijakan tersebut, yaitu dalam hal durasi jam belajar yang diberlakukan yaitu 8 jam dalam sehari mengharuskan mereka pulang sekolah hingga sore.
This research about the most recent policy is Full Day School. The Minister of Education and Culture has established Ministerial Regulation Number 23 of 2017 concerning school days 8 hours a day for 5 days a week or Full Day School on 12 June 2017. The purpose of Full Day School is for formal education and character education in schools to be more embedded because the duration of education is added, besides that efforts so that students or students do not spend too much time outside of school. But in reality Full Day School still has problems, one of which is the duration of study hours that students consider too long. For this disagreement, it makes the students resistance to the duration of study hours applied in the Full Day School policy. This research has the purpose of research which is to reveal the forms of resistance of students and their causes. The theory used is James S. Scott Resistance theory. The method used qualitatively by way of narrative in explaining the findings of the data by means of in-depth interviews in data collection as well as for data analysis techniques with data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data findings found were the form of resistance conducted by students of SMK Negeri 1 Surabaya such as ditching, leaving late to school deliberately, leaving the class before the subjects ended, making status about boredom in class through social media, and the reason for going home because of illness or being Family events are carried out by students consciously. The cause of resistance by students is due to a sense of discrepancy with the policy, namely in terms of the duration of the study hours that are applied which is 8 hours a day requires them to go home from school until the afternoon.