Program Bank Sampah JW (Jetis Wetan) Project merupakan program yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan 3R (Reduce, Reuse and Recycle) melalui Bank Sampah, yang kemudian diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah Dan Kebersihan Di Kota Surabaya. Program ini bertujuan sebagai gerakan untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi dan bersih dengan memberikan pedoman kepada pelaksana dalam kegiatan 3R (reduce, reuse and recycle) melalui bank sampah yang berbasis pada masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Evaluasi Program Bank Sampah JW Project di RW 01 Kelurahan Margorejo Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya. Fokus dari penelitian ini adalah menggunakan Teori Evaluasi William N.Dunn, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, ketetapan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatakn kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program bank sampah JW project ini secara keseluruhan sudah berjalan secara efektif karena tujuan dari program bank sampah JW Project telah tercapai yaitu mampu mengubah sampah menjadi bernilai, namun dapat dilihat dari segi efisiensi, pelaksanaan program bank sampah JW Project di RW 01 Kelurahan Margorejo Kecamatan Wonocolo belum berjalan secara optimal karena keberadaan dan manfaat program belum bisa dirasakan karena sampah belum ada nilai lebih. Kemudian dapat dilihat dari segi kecukupan, pelaksanaan program bank sampah JW Project pada saat ini nasabah termasuk warga lansia sudah merasa tercukupi dan puas dengan adanya program BSJWP, diberikannya fasilitas seperti reward berupa vocher belanja diakhir setiap tahun berjalanya program. Dapat dilihat dari segi perataan, dalam pelaksanaan program bank sampah JW Project dilaksanakan secara belum merata dikalangan RT yang ada di RW 01 Kelurahan Margorejo termasuk dalam belum adanya sosialiasi terkait pelatihan dan pembinaan yang dilakukan terjadwal oleh DLHKS (Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya) dan bank sampah JW Project kepada warga RW 01. Selanjutnya dari segi responsivitas, pelaksanaan program bank sampah JW Project juga dapat dikatakan belum memenuhi kriteria responsif karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse and recycle) melalui bank sampah. Hal tersebut disebabkan oleh sebagian warga yang kurang peka dan belum tanggap dalam mengikuti kegiatan bank sampah JW Project. Sedangkan dari segi ketepatan, program ini juga sudah tepat dilakukan di RW 01 Kelurahan Margorejo Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya dan juga tepat sasaran yaitu masyarakat merasakan berbagai dampak positif dari adanya Program Bank Sampah.
Melihat masalah yang terjadi, saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya pelaksana bank sampah JW Project melakukan sosialisasi secara merata khususnya kepada warga RW 01 Kelurahan Margorejo agar terwujud kesadaran warga supaya ada kemandirian dalam keberlangsungan pelaksanaan program bank sampah JW Project, kemudian dalam menimbulkan semangat kemandirian, warga pihak dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya juga segera melakukan sosialisasi terkait dengan pembinaan dan pelatihan guna mewujudkan manfaat sampah yang sesungguhnya yaitu mengubah sampah sebagai barang yang bernilai dan sampah dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebuah hasil produk yang dapat dipasarkan (menambah nilai ekonomis). Pemerintah daerah hendaknya memberikan bantuan hibah berupa uang dalam menunjang pelaksanaan kegiatan bank sampah JW Project di RW 01 Kelurahan Margorejo. Selain berupa uang bisa juga berupa barang atau prasarana sebagai alat-alat pendukung pelaksanaan kegiatan program seperti timbangan, alat-alat tulis, gunting, sapu dan sebagainya.
Kata Kunci : Evaluasi, Pengelolaan Sampah, Program Bank sampah
The Jetis Wetan Waste Bank Program (JW) Project is a program established based on the Regulation of the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number 13 of 2012 concerning Guidelines for the Implementation of the 3R (Reduce, Reuse and Recycle) through the Waste Bank, which is then regulated in Regional Regulation Number 1 of 2019 concerning Amendment to the Surabaya City Regulation Number 5 of 2014 concerning Waste Management and Cleanliness in the City of Surabaya. This program aims as a movement to make people aware of a healthy, neat and clean environment by providing guidelines for implementers in 3R (reduce, reuse and recycle) activities through communitybased waste banks.
The purpose of this research is to describe the Evaluation of JW Project Waste Bank Program in RW 01 Margorejo Sub-District, Wonocolo District, Surabaya City. The focus of this research is to use the William N.Dunn Evaluation Theory, namely effectiveness, efficiency, adequacy, leveling, responsiveness and accuracy. This type of research is descriptive with a qualitative approach. Data collection used observation, interview, documentation.
The results showed that the implementation of the JW project's garbage bank program as a whole has been running effectively because the objectives of the JW Project's garbage bank program have been achieved that is able to change waste into value, but can be seen in terms of efficiency, the implementation of the JW Project's garbage bank program in RW 01 Margorejo Sub-district, Wonocolo Sub-district has not run optimally because the existence and benefits of the program have not been felt because waste has no added value. Then it can be seen in terms of adequacy, the implementation of the JW Project's garbage bank program at this time customers including elderly citizens feel satisfied and satisfied with the BSJWP program, providing facilities such as rewards in the form of shopping vouchers at the end of each program period.
Can be seen in terms of leveling, JW Project implementation in the garbage bank program has not been carried out evenly among RTs in RW 01 Margorejo Village, including in the absence of socialization related to training and coaching conducted scheduled by DLHKS (Surabaya City Environment Agency) and the garbage bank JW Project to RW 01 residents. Furthermore, in terms of responsiveness, the JW Project's waste bank program can also be said to have not met responsive criteria due to the lack of public awareness of the importance of managing 3R (reduce, reuse and recycle) waste through the garbage bank. This is caused by some residents who are not sensitive and are not responsive in participating in JW Project's waste bank activities. While in terms of accuracy, this program is also appropriate to be carried out in RW 01, Margorejo Sub-District, Wonocolo Sub-District, Surabaya City and also on target, namely the community feels various positive impacts from the existence of the Garbage Bank Program.
Seeing the problems that occur, the suggestion that can be given is that the JW Project waste bank should disseminate information evenly, especially to residents of RW 01 Margorejo Village in order to realize community awareness so that there is independence in the continuity of JW Project waste bank program implementation, then in generating a spirit of independence, residents the party from the Surabaya City Environment Agency also immediately conducts socialization related to coaching and training in order to realize the true benefits of waste, namely changing waste as valuable goods and waste can be used to be a product that can be marketed (adding economic value). The local government should provide financial assistance in the form of supporting the implementation of JW Project's garbage bank activities in RW 01, Margorejo Sub-District. In addition to money, it can also be in the form of goods or infrastructure as tools to support program activities such as scales, stationery, scissors, brooms and so on.
Keywords : Evaluation, Waste Management, Waste Bank Program