Studi ini menyelidiki persepsi kompetensi komunikasi antarbudaya (ICC) dosen dan praktik kelas mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang masalah ini. Penelitian ini menggunakan metode campuran, untuk menemukan perspektif dosen peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara, sedangkan untuk praktiknya peneliti menggunakan observasi. Studi ini mengambil sampel 20 dosen yang mengajar di departemen Bahasa Inggris di tiga universitas. Kuesioner diuji dalam hal keandalan konten melalui studi percontohan. Itu adalah uji coba skala kecil pada prosedur penelitian dan instrumen penelitian sebelum diterapkan pada objek penelitian nyata. Skor yang dihasilkan adalah 0,769 yang menunjukkan bahwa tingkat keandalan instrumen ini secara konsisten tinggi. Setelah mengumpulkan tanggapan dari dosen melalui kuesioner, peneliti menganalisis data menggunakan SPSS 20.0 dan menggambarkan masing-masing hasil bagian. Wawancara dan observasi dilakukan kepada dosen yang mendapat skor rata-rata terendah, sedang, dan tertinggi dari kuesioner. Temuan penelitian ini mengungkapkan sikap positif dosen bahasa Inggris tentang ICC di ELT, tetapi tantangan tertentu yang dihadapi oleh implementasi mereka telah disorot. Meskipun dosen dilaporkan memiliki persepsi positif terhadap ICC, dosen yang memiliki pengalaman mengajar yang singkat lebih mementingkan dimensi linguistik daripada dimensi antar budaya, namun dosen yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari 20 tahun memiliki kompetensi kompetensi antar budaya yang tinggi. Dengan mengungkapkan lebih banyak tentang pengalaman mengajar para dosen, persepsi mereka tentang ICC, implementasi kelas mereka di ICC, penelitian ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dalam ELT dan menggambarkan situasi saat ini
This study investigated Lecturers intercultural communicative competence (ICC) perceptions and their classroom practices. This study aims to gain an in-depth understanding on this issue. The study uses a mixed method, to find the perspective of the lecturers the researcher use questionnaire and interview, while for the practice the researcher use observation. The study sampled 20 lecturers teaching at English department in three universities. The questionnaire was tested in terms of content reliability of through a pilot study. It was a small- scale trial on the research procedures and instruments of research before applied on the real research objects. The resulting score was 0.769 showing that the reliability level of this instrument was consistently high. After collecting the responses from the lecturers through a questionnaire, the researcher analyzed the data using SPSS 20.0 and described each result of the parts. The interview and observations were done to three lecturers who got the lowest, medium, highest mean scores of the questionnaires. The findings of the study reveal the positive attitudes of English lecturers on ICC in ELT, but certain challenges confronted by their implementations have been highlighted. although lecturers reported to have a positive perception of ICC, the lecturers who has a short teaching experience was more concerned to linguistic dimension than to intercultural dimension, however the lecturer who has more than 20 years teaching experience had a high concerned to intercultural competence. By revealing more about teaching experience of the lecturers, their perception of ICC, their classroom implementation of ICC, this study may help raise awareness in ELT and describe the current situation.