PENGGUNAAN KEIGO (敬語) DALAM KOMIK SALARYMAN KINTAROU KARYA MOTOMIYA HIROSHI: KAJIAN PRAGMATIK
THE USE OF KEIGO (敬語) IN MOTOMIYA HIROSHI'S SALARYMAN KINTAROU COMIC: A PRAGMATIC STUDY
Bahasa memiliki berbagai macam ragam, seperti bahasa keseharian, bahasa gaul, ataupun bahasa formal. Seperti halnya bahasa Jepang yang memiliki bahasa hormat yang disebut dengan keigo (敬語). Keigo (敬語) sendiri dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu sonkeigo (尊敬語), kenjougo (謙譲語), dan teneigo (丁寧語), yang digunakan dalam konteks masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan penggunaan keigo (敬語) yang digunakan dalam komik Salaryman Kintarou, mendiskripsikan implikatur percakapan khusus keigo (敬語) dalam komik Salaryman Kintarou. Data yang dianalisis pada penelitian ini diperoleh dari komik Salaryman Kintarou karya Motomiya Hiroshi volume 1. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak-baca-catat pada setiap ungkapan keigo (敬語) yang ditemukan melalui percakapan yang ada dalam komik Salaryman Kintarou. Setelah dilakukan analisis, ditemukan 44 data, dengan jenis sonkeigoi (尊敬語) yang berjumlah 1 data, kenjougo (謙譲語) dengan jumlah 6 data, teineigo (丁寧語) yang berjumlah 37 data. Hasil analisis dari implikatur percakapan khusus keigo (敬語) dalam komik Salaryman Kintarou ditemukan data dengan jumlah 6 data implikatur percakapan khusus. Dengan pelanggaran maksim kuantitas berjumlah 2 data, pelanggaran maksim relevansi berjumlah 3 data, dan pelanggaran maksim cara berjumlah 1 data.
Language exists in various forms, such as everyday language, slang, and formal language. Japanese, for example, has an honorific language system called keigo (敬語), which is divided into three main types: sonkeigo (尊敬語), kenjougo (謙譲語), and teineigo (丁寧語). Each type is used in specific social contexts to convey respect or politeness. This research aims to describe the use of keigo in the comic Salaryman Kintarou and analyze the conversational implicatures associated with specific keigo expressions found in the comic. The data for this study were obtained from volume 1 of Salaryman Kintarou by Motomiya Hiroshi. A qualitative descriptive method was used, and data were collected through an observe-read-note technique, identifying keigo expressions in the comic's dialogues. The analysis revealed 44 instances of keigo usage, comprising 1 instance of sonkeigo, 6 instances of kenjougo, and 37 instances of teineigo. Additionally, six conversational implicatures were identified, which involved violations of conversational maxims: 2 instances of quantity maxim violations, 3 instances of relevance maxim violations, and 1 instance of manner maxim violation. These findings illustrate how keigo is used in the comic to reflect social relationships and cultural nuances. By analyzing keigo usage and its associated conversational implicatures, this study highlights the role of language in shaping interactions and conveying subtle social meanings in a Japanese cultural context.