Salah satu usaha pemerintah dalam memperbaiki
kualitas pendidikan di Indonesia yaitu melalui perubahan kurikulum. Kurikulum
merdeka mengutamakan pembelajaran yang terkait dengan kearifan lokal. Namun,
implementasi pembelajaran di sekolah yang mengaitkan pada kearifan lokal daerah
sekitar peserta didik belum banyak dilakukan oleh guru. Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan modul ajar berbasis kearifan lokal jamur
makroskopis di TAHURA Mojokerto berorientasi PjBL yang layak digunakan untuk
melatihkan sikap ilmiah dan literasi sains. Jenis penelitian yang digunakan
adalah Research and Development
dengan menerapkan model 4-D yang meliputi tahap: define, design, development , dan disseminate dengan uji coba menggunakan rancangan One group pretest-posttest design dan
diuji cobakan pada 96 peserta didik kelas X-6, X-7, X-8 SMA Negeri 1 Pacet Mojokerto. Hasil penelitian
dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini
mendapatkan (1) data validitas dengan rata-rata hasil validitas RPP sebesar
0,84969 dengan kategori valid, validitas media pembelajaran sebesar 0,904833
dengan kategori valid, validitas LKPD sebesar 0,930335 dengan kategori valid;
(2) data kepraktisan dengan rata-rata hasil keterlaksanaan aktivitas guru
sebesar 92,6% dengan kategori sangat praktis, keterlaksanaan aktivitas peserta
didik sebesar 90% dengan kategori sangat praktis, dan kendala serta solusi yang
telah diberikan; (3) data efektivitas mendapatkan rata-rata nilai N-Gain
kemampuan sikap ilmiah berdasarkan indikator berpikir kritis sub indikator Elementary clarification sebesar 0,56717 , The basis for the decision
sebesar 0,68689, Inference sebesar 0,62969, Suppositionand
integration sebesar 0,57014; rata-rata nilai kemampuan literasi sains
berdasarkan indikator menjelaskan fenomena secara ilmiah sub indikator mengidentifikasi
pendapat ilmiah yang valid sebesar 0,63642, menjelaskan fenomena secara ilmiah sub
indikator menjelaskan implikasi potensial dari pengetahuan ilmiah bagi
masyarakat sebesar 0,75947, menafsirkan data dan bukti secara ilmiah sub
indikator menganalisis dan menafsirkan data dan menarik kesimpulan yang tepat
sebesar 0,6162; hasil respon guru sebesar 96,27% dengan
kategori sangat efektif, dan respon peserta didik sebesar 87,64% dengan
kategori sangat efektif. Dapat disimpulkan bahwa modul ajar yang dikembangkan
layak untuk digunakan pada pembelajaran.