ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP KEKUATAN BAHASA GURU DAN SOLIDARITAS DI KELAS VIRTUAL EFL
CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF THE TEACHER’S LANGUAGE POWER AND SOLIDARITY IN EFL VIRTUAL CLASSROOM
Rachmawati, S.A. 2022. Critical Discourse Analysis of The Teacher’s Language Power and Solidarity in EFL Virtual Classroom. Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Pratiwi Retnaningdyah, M.A., Ph.D. dan (II) Prof. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D.
Kata kunci: Analisis wacana kritis, interaksi kelas, kekuatan bahasa, solidaritas, respon siswa.
Analisis Wacana Kritis adalah teori yang mempelajari bagaimana menjelaskan sebuah teks dalam fenomena sosial untuk mengetahui kepentingan yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks interaksi kelas, fenomena yang terjadi antara siswa dan guru memiliki kepentingan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di kelas. Mengeksplorasi kekuatan bahasa dan solidaritas guru adalah area penting dari penelitian ini. Oleh karena itu, ada empat pertanyaan penelitian utama yang telah ditarik untuk penelitian ini, yaitu: (1) Kekuatan dan solidaritas seperti apa yang dilakukan guru dalam interaksi kelas virtual EFL di universitas? (2) Bagaimana kekuatan bahasa dan solidaritas digunakan dalam interaksi kelas virtual EFL di universitas? (3) Bagaimana kekuatan bahasa dan solidaritas guru mempengaruhi tanggapan siswa dalam interaksi kelas virtual EFL di universitas? (4) Bagaimana siswa memandang kekuatan bahasa dan solidaritas guru dalam interaksi kelas virtual EFL di universitas? Subyek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester 3 dan 1 orang dosen di salah satu universitas di Jombang Jawa Timur. Namun peneliti mengikutsertakan 8 mahasiswa pada saat wawancara sebagai perwakilan mahasiswa dalam satu kelas di universitas tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis untuk menyelidiki kekuatan bahasa dan solidaritas guru dan bagaimana kekuatan bahasa dan solidaritas guru mempengaruhi tanggapan dan persepsi siswa di EFL Virtual Classroom.
Untuk mendapatkan data, observasi kelas, kuesioner, dan wawancara online dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) Lima jenis kekuasaan yang direpresentasikan dalam EFL Virtual class: kekuasaan legitimasi, kekuasaan referensi, kekuasaan ahli, kekuasaan penghargaan, dan kekuasaan koersif. Sementara itu, guru juga mengungkapkan solidaritas mekanik dan solidaritas organik ketika berinteraksi dengan siswa; (2) Manifestasi kekuatan bahasa dan solidaritas dalam kelas virtual EFL dapat dilihat ketika guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelas. Penggunaan kekuatan bahasa dalam berinteraksi dengan siswa berarti bahwa bahasa yang diungkapkan oleh guru mewakili kekuatan meskipun hanya melalui penggunaan bahasa dalam berinteraksi. Sedangkan dari segi solidaritas, kemampuan guru dalam mengungkapkan rasa solidaritas sesuai dengan pemikiran dan keyakinan yang dimilikinya serta pembagian kerja yang harus diikuti oleh siswa sehingga guru perlu membantu siswa sesuai dengan peminatannya dan kemampuan untuk mencapai tujuan pembelajaran; (3) Untuk mempengaruhi tanggapan siswa dalam manifestasi kekuatan dan solidaritas guru, setelah mengungkapkan kekuatan bahasa dan solidaritas guru, siswa menghasilkan tanggapan mereka sesuai dengan kekuatan dan solidaritas yang diungkapkan oleh guru. Ada tiga respon yang dapat direpresentasikan oleh siswa selama interaksi kelas; (1) Respon agresif, (2) Respon asertif, dan (3) Respon pasif. Dalam interaksi kelas, respons asertif lebih mungkin muncul dalam interaksi mereka. Sebagai ciri dari respon asertif, siswa menanggapi guru dengan percaya diri, selalu terbuka kepada guru, dan tidak terintimidasi. Artinya ketika berinteraksi dengan siswa, bahasa yang mengintimidasi tidak muncul, kekuasaan lebih ditekankan, dan cenderung menimbulkan rasa solidaritas yang dimiliki oleh guru. Terakhir, menurut persepsi siswa tentang kekuatan bahasa dan solidaritas guru, guru dianggap memiliki kepribadian yang moderat. Dia mengekspresikan beberapa kekuatan selama interaksi tetapi dia baik dalam kepribadiannya dan selalu menghormati murid-muridnya selama interaksi kelas. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pandangan baru bagi guru atau dosen untuk memberikan interaksi yang baik dengan manifestasi kekuatan bahasa sesuai dengan distribusi kekuatan itu sendiri, serta solidaritas dalam menciptakan minat siswa pada guru agar siswa mengikuti arahan guru dalam kelas.
Rachmawati, S.A. 2022. Critical Discourse Analysis of The Teacher’s Language Power and Solidarity in EFL Virtual Classroom. Thesis, Language and Literature Education Study Program, Postgraduate, Universitas Negeri Surabaya. Supervisors: (I) Pratiwi Retnaningdyah, M.A., Ph.D. and (II) Prof. Slamet Setiawan, M.A., Ph.D.
Keywords: Critical discourse analysis, classroom interaction, language power, solidarity, student’s response.
Critical Discourse Analysis is a theory that studies how to explain a text in social phenomena to find out the interests contained in it. In the context of classroom interaction, phenomena that occur between students and teachers have an interest in accordance with the objectives of class learning. Exploring the teacher’s language power and solidarity is an important area of this study. Hence, there were four main research questions have been drawn for this present study. They are: (1) What kind of power and solidarity do the teacher exercise in EFL virtual classroom interaction at the university? (2) How are language power and solidarity used in EFL virtual classroom interaction at the university? (3) How do the teacher’s language power and solidarity influence the students’ responses in EFL virtual classroom interaction at the university? (4) How do the students perceive the teacher’s language power and solidarity in EFL virtual classroom interaction at the university? The subjects of this study were a whole class of 3rd semester English Language Education students and 1 lecturer in a university at Jombang East Java. However, the researcher included 8 students during the interview as student representatives in one class of the university. This study used a qualitative research method with a Critical Discourse Analysis approach to investigate the teacher’s language power and solidarity and how do the teacher’s language power and solidarity influence the student’s responses and perceptions in EFL Virtual Classroom.
To gain the data, classroom observation, questionnaires, and online interviews were conducted in this study. The results of the study revealed that (1) five kinds of power represent in EFL Virtual classroom: legitimate power, referent power, expert power, reward power, and coercive power. Meanwhile, the teacher also reveals the mechanic solidarity and organic solidarity when interacting with students in the classroom; (2) The manifestation of language power and solidarity in the EFL virtual classroom can be seen when the teacher interacts with students in the classroom. The use of language power in interacting with students means that the language expressed by the teacher represents power even though it is only through the use of language in interacting. Meanwhile, in terms of solidarity, the teacher's ability to reveal a sense of solidarity is in accordance with the thoughts and beliefs that she has and the division of labor that must be followed by students so the teacher needs to help students according to her specialization and abilities to achieve the learning goals; (3) In order to influence the students' responses in the manifestation of the strength and solidarity of the teacher, after expressing the strength of language and the solidarity of the teacher, the students generate their responses according to the strength and solidarity expressed by the teacher. There are three responses that can be represented by students during class interaction; (1) Aggressive response, (2) Assertive response, and (3) Passive response. In classroom interactions, assertive responses are more likely to appear in their interactions. As a characteristic of the assertive response, students respond to the teacher with confidence, are always open to the teacher, and are not intimidated. It means when interacting with students, intimidating language does not appear, power is emphasized more, and tends to create a sense of solidarity that is owned by the teacher. Finally, according to students' perceptions of language power and teacher solidarity, the teacher is considered to have a moderate personality. She expresses some power during interactions but she is kind in her personality and always respects her students during class interactions. The results of this study contribute to a new perspective for teachers or lecturers to provide good interaction with the manifestation of language power in accordance with the distribution of power itself, as well as solidarity in creating student interest in the teacher so that students follow the teacher's instructions in classroom activities.