THE INFLUENCE OF THEATER TRAINING INTENSITY AND TECHNIQUES ON THE ROLE OF ARTS ABILITY OF SIDOARJO SKY THEATER MEMBERS
Intensitas berlatih teater merupakan hal yang masih menjadi permasalahan besar pada ekstrakulikuer Teater Langit SMAS Wachid Hasyim 2 Taman. Hal itu disebabkan karena kurangnya waktu jumpa pelatih dengan para anggotanya untuk mengadakan sebuah pertemuan. Peneliti berperan sebagai pelatih selama 2 bulan memberikan tambahan pelatihan 2 minggu dalam setiap bulannya. Pada setiap minggunya terdapat 2 hari untuk kegiatan perlatihan. Teknik perlatihan yang sesuai dengan karakter anggota akan membuat anggota lebih mudah dalam memahami bagaimana berperan sesungguhnya.
Penelitian ini akan menjawab tiga rumusan masalah, diantaranya yaitu (1) Bagaimana penerapan penambahan intensitas dan teknik perlatihan guna menunjang kemampuan seni peran anggota Teater Langit SMAS Wachid Hasyim 2 Taman?, (2) Bagaimana pengaruh penambahan intensitas dan teknik perlatihan yang sesuai dengan kebutuhan atau karakter siswa- siswi anggota teater langit SMAS Wachid Hasyim 2 Taman?, (3) Bagaimana respon anggota teater langit sesudah melakukan pementasan mini setelah melewati berbagai latihan dengan beberapa teknik latihan?
Penelitian ini tergolong dalam penelitian eksperimen yang termasuk pada jenis penelitian kuantitatif. Penelitian eksperimen cenderung mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap hal yang lain. Menurut Sugiyono (2010: 107) metode penelitian eksperimen merupakan metode yang diperuntukkan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini dijalankan dengan melibatkan variable luar yang berfungsi untuk memengaruhi jalannya eksperimen. Ciri khas dalam penelitian ini adalah adanya dua kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian yang berjudul “Intensitas dan Teknik Perlatihan Teater terhadap Kemampuan Seni Peran Anggota Teater Langit Sidoarjo” ini menggunakan True Eksperimental design. Ciri utama dari True Eksperimental Design adalah mengambil sampel secara random dari suatu populasi, yaitu dengan adanya kelompok yang mengontrol dan sampel tertentu yang dipilih secara acak. Kedua kelompok tersebut disuguhkan pretest untuk mengetahui kondisi awal sebelum penelitian dimulai, sedangkan kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen juga mendapat pengamatan. Kelompok yang tidak dikenai eksperimen adalah beberapa anggota teater yang tidak mengalami penambahan intensitas latihan dan dikenai jenis-jenis teknik perlatihan yang baru. Penelitian ini melibatkan desain dalam wujud control group pre-test and post-test design.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan hasil penilaian antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah dikenai stimulus. Kelas eksperimen (Kelompok 10 Anggota B) memiliki kemampuan seni peran di atas kelas kontrol (Kelompok 10 Anggota A). hal itu membuktikan bahwa adanya penambahan intensitas berlatih dan penerapan teknik perlatihan yang sesuai dengan karakter mampu memberikan sumbangsih dalam keberhasilan anggota dalam memerankan suatu peran.
The intensity of theater practice is still a big problem in the Sky Theater extracurricular at SMAS Wachid Hasyim 2 Taman. This was due to the lack of time for trainers to meet with their members to hold a meeting. The researcher acted as a trainer for 2 months providing an additional 2 weeks of training each month. Each week there are 2 days for training activities. Training techniques that are in accordance with the character of the members will make it easier for members to understand how to actually play a role.
This study will answer three formulations of the problem, including (1) How is the application of added intensity and training techniques to support the acting abilities of members of the Sky Theater SMAS Wachid Hasyim 2 Taman?, (2) How is the effect of adding intensity and training techniques according to needs or the character of the sky theater students at SMAS Wachid Hasyim 2 Taman?, (3) How did the members of the sky theater respond after performing a mini performance after going through various exercises with several training techniques?
This research is classified as experimental research which is included in the type of quantitative research. Experimental research tends to look for the effect of certain treatments on other things. According to Sugiyono (2010: 107) the experimental research method is a method intended to seek the effect of certain treatments on others under controlled conditions. This research was carried out by involving external variables that function to influence the course of the experiment. A distinctive feature of this study is the existence of two groups consisting of an experimental group and a control group. The research, entitled "Theatrical Training Intensity and Techniques on the Participating Skills of Members of the Sidoarjo Sky Theater" uses True Experimental Design. The main feature of True Experimental Design is to take a random sample from a population, that is, with a control group and certain samples chosen randomly. The two groups were given a pretest to find out the initial conditions before the study started, while the other groups that were not subjected to the experiment also received observations. The group that was not subjected to the experiment was several members of the theater who did not experience increased exercise intensity and were subjected to new types of training techniques. This study involved a design in the form of a control group pre-test and post-test design.
The results of this study indicate that there are differences in the assessment results between the control class and the experimental class after being subjected to a stimulus. The experimental class (Group of 10 Members B) has acting skills above the control class (Group of 10 Members A). this proves that the addition of training intensity and the application of training techniques that are in accordance with the character are able to contribute to the success of members in playing a role.