Analisis Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa di Desa Semawot Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro
Analysis of the Performance of the Village Consultative Body in Implementing Village Development in Semawot Village, Sukosewu District Bojonegoro regency.
Nama : Kismiati
NIM : 21040674387
Program Studi : S1 Ilmu Administrasi Negara
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Eva Hany Fanida, S.AP., M.AP.
Pelaksanaan pembangunan infrastuktur di desa membutuhkan peranan pemerintah desa utamanya Kepala Desa sebagai seorang pemimpin dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan Masyarakat untuk menyongsong terwujudnya kegiatan tersebut dengan mengatur dan mengurus kepentingan Masyarakat desanya. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan dalam mengawasi kinerja kepala desa dan diharapkan mampu melakasanakan tugas pengawasannya secara efektif sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Meski ada perbedaan pemahaman kewenangan BPD di sebagian kalangan masyarakat, BPD dan Pemerintahan Desa harus menjalin kerjasama yang erat guna mencapai tujuan pembangunan desa yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan di Desa Semawot, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, serta untuk memahami kendala yang dihadapi oleh BPD dalam melakukan pengawasan terhadap proyek pembangunan infrastruktur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menganalisis data, penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPD belum sepenuhnya melaksanakan fungsi pengawasannya terhadap kinerja Kepala Desa sesuai dengan UU No 6 Tahun 2014 Pasal 55. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis kinerja BPD dalam mengawasi proyek pembangunan infrastruktur di desa, dengan menggunakan 5 indikator teori logic model, yaitu input, output, outcome, benefit, dan impact. BPD mempunyai kendala seperti kurangnya transparansi dari Kepala Desa, konflik internal antar anggota BPD, serta kesulitan dalam menjalin komunikasi baik antar sesama anggota BPD maupun antara anggota BPD dengan Kepala Desa dan perangkat desa lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa BPD Desa Semawot belum mampu secara efektif melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa karena kurangnya kerjasama dan komunikasi yang efektif antara BPD dan Pemerintahan Desa.
Kata kunci:Analisis, Kinerja, Pembangunan Desa
The implementation of infrastructure development in the village requires the role of the village government, especially the village head as a leader in increasing the level of community welfare to welcome the realization of these activities by regulating and managing the interests of the village community. The Village Consultative Body (BPD) is an institution that has the authority to oversee the performance of the village head and is expected to be able to carry out its supervisory duties effectively so that the implementation of development can take place as planned. Even though there are differences in the understanding of the authority of the BPD in some circles of society, the BPD and the Village Government must establish close cooperation in order to achieve better village development goals. This study aims to analyze and explain the performance of the Village Consultative Body (BPD) in supervising the implementation of development in Semawot Village, Sukosewu District, Bojonegoro Regency, as well as to understand the obstacles faced by the BPD in supervising infrastructure development projects. The type of research used is descriptive qualitative research using data collection methods through observation, interviews, and documentation. Analyzing data, this research uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study indicate that the BPD has not fully carried out its supervisory function on the performance of the Village Head in accordance with Law No. 6 of 2014 Article 55. The main focus of this research is to analyze the performance of the BPD in supervising infrastructure development projects in villages, using 5 indicators of logic model theory, namely input , output, outcome, benefit, and impact. The BPD has obstacles such as lack of transparency from the Village Head, internal conflicts between BPD members, and difficulties in establishing good communication among BPD members and between BPD members and the Village Head and other village officials. The conclusion of this study is that the Semawot Village BPD has not been able to effectively carry out the oversight function of the Village Head's performance due to a lack of effective cooperation and communication between the BPD and the Village Government.
Keywords: Analisys, performance, Village Development