IMPLEMENTASI KOLABORASI BK KOMPREHENSIF ANTARA GURU BK DENGAN AHLI DAN LEMBAGA LAIN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SURABAYA BARAT

THE IMPLEMENTATION OF COMPREHENSIVE GUIDANCE AND COUNSELING COLLABORATION BETWEEN COUNSELING TEACHER WITH EXPERTS AND OTHER INSTITUTIONS IN JUNIOR HIGH SCHOOLS IN WEST SURABAYA

Layanan Kolaborasi adalah layanan BK yang dilakukan oleh guru BK dengan bekerjasama dengan pihak-pihak seperti orang tua, guru mata pelajaran, ahli dan lembaga lain yang bertujuan untuk memperoleh sumbangan pemikiran, gagasan, dan tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. Tetapi realitanya di lapangan adalah kolaborasi lebih banyak dilakukan dengan pihak-pihak internal seperti orang tua dan guru mata pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana implementasi kolaborasi Guru BK dengan ahli dan lembaga lain mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan serta tindak lanjut kegiatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP di Surabaya Barat dimana sekolah tersebut melakukan kolaborasi dengan ahli dan lembaga lain yaitu, SMPN 20 Surabaya dan SMPN 34 Surabaya diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut kedua sekolah tersebut memiliki tahapan yang hampir sama. Hanya saja ada beberapa perbedaan dari masing-masing sekolah tersebut terjadi karena menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Perbedaan yang pertama yaitu di SMPN 20 dalam menyusun rancangan kegiatan kolaborasi dengan ahli dan lembaga lain menggunakan surat permohonan kerjasama, sedangkan di SMPN 34 beberapa kegiatan menggunakan MoU atau naskah kerjasama. 2) Perbedaan yang kedua yaitu lembaga yang menjalin kolaborasi. Perbedaan lembaga-lembaga yang berkolaborasi didasarkan pada kebutuhan siswa di sekolah masing-masing. 3) Evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut diperoleh hasil yaitu evaluasi yang dilakukan menggunakan evaluasi proses terhadap kegiatan kolaborasi. Hambatan yang ditemui guru BK adalah susah menyesuaikan waktu dengan pihak lain tetapi hambatan tersebut bisa diatasi dengan saling koordinasi. Di tahap akhir ada pelaporan dan tindak lanjut. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pelaporan hanya dilakukan ketika ada kegiatan kolaborasi saja. Kemudian di tahap tindak lanjut diperoleh dari hasil evaluasi kegiatan.

Kata Kunci : Bimbingan dan Konseling Komprehensif, Kolaborasi, Ahli dan Lembaga Lain

Collaboration service is a BK service that is carried out by BK teachers in collaboration with parties such as parents, subject teachers, experts and other institutions that aim to obtain the contribution of thoughts, ideas, and personnel needed in carrying out guidance and counseling programs. But the reality on the ground is that collaboration is mostly done with internal parties such as parents and subject teachers. The purpose of this study is to find out how the BK Teacher's collaboration implementation with experts and other institutions ranging from planning, implementation, evaluation, reporting and follow-up activities. This research uses a qualitative approach with a case study method. The data source of this research is primary data and secondary data. Data collection techniques used were interviews, observation, and study documentation. Based on research that has been conducted at SMP in West Surabaya where the school collaborates with experts and other institutions, namely, SMPN 20 Surabaya and SMPN 34 Surabaya the following results are obtained: 1) Starting the planning, implementation, evaluation, reporting and follow-up stages of the two schools it has almost the same stages. It's just that there are some differences from each of these schools due to adjusting to the needs of students. The first difference is that in SMPN 20 in drafting collaborative activities with experts and other institutions using a letter of request for cooperation, while in SMPN 34 some activities use a MoU or a text of cooperation. 2) The second difference is the institution that establishes collaboration. The different institutions that collaborate are based on the needs of students in their respective schools. 3) Evaluation, reporting, and follow-up results are obtained, namely evaluations conducted using process evaluations of collaborative activities. Obstacles encountered by BK teachers are difficult to adjust the time with other parties but these obstacles can be overcome by mutual coordination. At the final stage there is reporting and follow up. From the research results, it was found that reporting is only done when there are collaborative activities. Then the follow-up stage is obtained from the results of the evaluation of activities.

Keywords: Comprehensive Guidance and Counseling, Collaboration, Experts and Other Institutions