Sistem bongkar muat pada docking kapal tanker adalah tempat pemuatan, pembangunan, pembongkaran, atau perbaikan kapal untuk proses kegiatan memindahkan muatan dari tangki kapal ke tangki timbun di suatu terminal ataupun sebaliknya dengan menggunakan bantuan peralatan pompa-pompa kapal yang digunakan untuk membongkar muatan minyak. Data bongkar muat diambil dari artikel (B.J & Juan.P, 2017) yaitu data bongkar muat di Terminal Transit Bahan Bakar Minyak (TBBM) Wayame Ambon dermaga I,II, dan III yang mana dalam waktu tunggu pelayanan BBM lebih dari 1 hari untuk memperoleh waktu yang maksimal, sedangkan utilitas antar pelabuhan tidak maksimal, karena utilitas pada dermaga I dan II lebih tinggi dibanding utilitas III sehingga menimbulkan antrian di setiap dermaga akibat proses loading BBM dan permasalahan pada sistem antrian di dermaga akibat sulitnya mengisi prosedur untuk kegiatan bongkar muatan (loading) BBM. Tujuan Penelitiannya adalah untuk mengetahui tingkat waktu pelayanan di dermaga serta meminimalkan waktu antar tunggu kedatangan dengan menambahkan fasilitas pelayanan yaitu dermaga agar tidak terjadi antrian terlalu banyak, sehingga konsumen bisa segera meninggalkan dermaga TBBM Wayame Ambon. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah M/M/I untuk kapal tanker loading 17000-35000 dwt dan M/M/S untuk kapal tanker back loading 35000-65000 dwt. Berdasarkan hasil analisis diperoleh probabilitas pelayanan yang menganggur di dermaga III adalah 0.3558 atau 35.58 % dan probabilitas pelayanan yang menganggur di dermaga I dan II adalah 0.0489 atau 4.89%, adapun probabilitas pegawai yang menganggur diantara dermaga I dengan dermaga II yaitu sebesar 0.08874 atau 8.87%.
Kata Kunci: TBBM, Teori Antrian , Waktu Kedatangan, Waktu Pelayanan, Waktu Antar Tunggu
The loading and unloading system at tanker docking is a place for loading, building, unloading, or repairing ships for the process of moving cargo from the ship's tank to the storage tank at a terminal or vice versa by using the help of ship pumps used to unload oil cargo. The loading and unloading data is taken from an article (BJ & Juan.P, 2017), namely the loading and unloading data at the Wayame Ambon Oil Fuel Transit Terminal (TBBM), piers I, II, and III, where the waiting time for fuel services is more than 1 day to obtain maximum time, while the utility between ports is not optimal, because the utilities at wharf I and II are higher than utility III, causing queues at each dock due to the fuel loading process and problems with the queuing system at the wharf due to the difficulty of filling out procedures for loading and unloading activities. ) BBM. The research objective was to determine the level of service time at the jetty and to minimize the waiting time between arrivals by adding service facilities, namely the jetty so that there were no too many queues, so that consumers could immediately leave the TBBM Wayame Ambon jetty. The model used in this study is M / M / I for tanker loading 17000-35000 dwt and M / M / S for back loading tankers 35000-65000 dwt. Based on the results of the analysis, it is obtained that the probability of service being unemployed at pier III is 0.3558 or 35.58% and the probability of service being unemployed at jetty I and II is 0.0489 or 4.89%, while the probability of unemployed employees between pier I and pier II is 0.08874 or 8.87%.
Keywords: TBBM, Queuing Theory, Arrival Time, Service Time, Waiting Time