REPRESENTASI POLIGAMI DALAM MEDIA SOSIAL (STUDI ANALISIS SEMIOTIKA PADA AKUN INSTAGRAM @DAUROHPOLIGAMIINDONESIA)

 REPRESENTATION OF POLYGAMY IN SOCIAL MEDIA (SEMIOTIC ANALYSIS STUDY ON INSTAGRAM ACCOUNT @DAUROHPOLIGAMIINDONESIA)

Poligami termasuk kedalam salah satu ibadah yang cukup diperdebatkan dikalangan muslim. Terdapat pro dan kontra yang mengiringi pembahasan praktik poligami. Meskipun studi mengenai poligami telah banyak di bahas, masih sedikit yang membahas representasi poligami dalam media sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi representasi poligami dalam media sosial dan mendeskripsikan objek poligami serta menganalisis interpretasi poligami yang terbentuk dalam media sosial. Metode penelitian yang digunakan yakni metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis teks media semiotika milik charles peirce. Teknik pengumpulan data dilakukan secara online melalui observasi online. Peneliti menggunakan slide atau cuplikan dari feed instagram akun @daurohpoligamiindonesia dan untuk melengkapi data penelitian. Selama penelitian ini penulis menemukan bahwa akun @daurohpoligamiindonesia sangat menekankan pada manfaat poligami dan menghiraukan mudhorot dari praktek poligami. Akun tersebut juga berusaha menjawab permasalahan dalam pernikahan poligami akan tetapi lebih menekankan bahwa istri bertanggungjawab lebih dalam pernikahan poligami. Adapun akun tersebut dalam postingannya tidak memberikan ruang untuk perempuan menolak poligami. Representasi poligami yang dikemukakan oleh akun @daurohpoligamiindonesia dirasa lebih condong kepada salah satu pihak saja.

Polygamy is one of the most debated acts of worship among Muslims. There are pros and cons that accompany the discussion of polygamy practices. Although the study of polygamy has been widely discussed, there are still few who discuss the representation of polygamy in social media. The purpose of this study is to identify the representation of polygamy in social media and describe the objects of polygamy and analyze the interpretation of polygamy formed in social media. The research method used is descriptive qualitative method using Charles Peirce's semiotic media text analysis approach. The data collection technique was conducted online through online observation. Researchers use slides or snippets from the Instagram feed of the @daurohpoligamiindonesia account and to complete the research data. During this research, the author found that the @daurohpoligamiindonesia account emphasizes the benefits of polygamy and ignores the mudhorot of polygamous practices. The account also tries to answer problems in polygamous marriages but emphasizes that the wife is more responsible in polygamous marriages. The account in its posts does not provide space for women to reject polygamy. The representation of polygamy put forward by the @daurohpoligamiindonesia account is felt to be more inclined to one party only.