PENGARUH LATIHAN HIGH KNEE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH KABUPATEN NGAWI

Olahraga ialah suatu kegiatan yang dapat di lakukan olah banyak masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dan menjaga kesehatan tubuh, tidak di sadari ternyata banyak pekerjaan masyarakat yang berhubungan dengan olahraga ataupun fisik, contohnnya high knee, berjalan naik turun tangga, mengangkat barang, maupun melempar atau berlari. Olahraga juga tidak terhindar dari salah satu komponen yaitu kecepatan, Kemampuan seseorang untuk menanggapi rangsangan dengan gerakan atau rangkaian gerakan secepat mungkin dikenal sebagai kecepatan, yang diperkirakan sebagai jarak yang dilewati dibagi durasi yang diperlukan. Ada beberapa latihan yang dapat meningkatkan kecepatan dan kekuatan, seperti latihan bahu tinggi. Latihan bahu tinggi adalah jenis latihan kekuatan dinamis yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan yang berkontribusi pada pergerakan, terutama dalam olahraga pencak silat yang memerlukan kekuatan ledakan otot kaki. Latihan ini melibatkan beberapa loncatan eksplosif yang cepat. Latihan ini akan meningkatkan kekuatan dan daya tahan secara signifikan jika dilakukan secara teratur. Tendangan sabit ialah teknik tendangan yang menyasar seluruh samping tubuh lawan dengan punggung kaki maupun ujung jari kaki. Pencak silat ialah wujud seni bela diri melibatkan gerakan pertahanan diri tradisional yang asli atas warisan leluhur kita merupakan salah satu budaya asli indonesia yang mengandung nilai nilai budaya, tradisi ataupun adat adat sakral yang dapat berkembang dari masa ke masa dan tumbuh pesat di Indonesia hingga mancanegara yang memiliki history tersendiri.

Teknik yang dipakai pada studi berikut yaitu dengan penelitian kuantitatif melalui teknik eksperimen. Desain studi memakai pre-test serta post-test. Studi ini berfokus dalam percobaan pengumpulan serta analisis data berupa angka dan data kuantitatif serta menggunakan perhitungan statistic. Berdasarkan temuan studi yang mengindikasikan bahwa test menunjukkan 0,070 karena skor signifikan >0,05. Maka bisa disebut data untuk tendangan sabit kaki kanan normal,sedangkan test kaki kiri menunjukkan bahwa test menunjukkan adanya pengaruh 0,070 karena skor signifikan >0,05. Maka bisa disebut data untuk tendangan sabit kaki kiri normal serta kaki bebas menunjukkan adanya pengaruh 0,091 karena skor signifikan >0,05. Hasil uji hipotesis dengan Paired Sampel Test menunjukkan hasil pre-test dan post-test untuk tendangan sabit kaki kanan (0,265), kaki kiri (0,6337), dan kaki bebas (0,169) dengan nilai signifikan >0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa latihan high knee tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Cempaka Putih di Kabupaten Ngawi.

Sports is an activity that can be done by many people who aim to improve fitness and maintain a healthy body, it is not realised that many people's work is related to sports or physical, for example high knees, walking up and down stairs, lifting goods, or throwing or running. A person's ability to respond to a stimulus with a movement or series of movements as quickly as possible is known as speed, which is estimated as the distance travelled divided by the duration required. There are several exercises that can improve speed and strength, such as high shoulder exercises. High shoulder training is a type of dynamic strength training that aims to increase the forces that contribute to movement, especially in the sport of pencak silat which requires the explosive power of leg muscles. This exercise involves several quick explosive jumps. This exercise will significantly increase strength and endurance if done regularly. The crescent kick is a kicking technique that targets the entire side of the opponent's body with the instep or toe. Pencak silat is a form of martial arts involving traditional self-defence movements that are original to our ancestral heritage is one of Indonesia's original cultures that contains cultural values, traditions or sacred customs that can develop from time to time and grow rapidly in Indonesia to foreign countries that have their own history.

The technique used in the following study is quantitative research through experimental techniques. The study design uses pre-test and post-test. This study focuses on experiments in collecting and analysing data in the form of numbers and quantitative data and using statistical calculations. Based on the findings of the study which indicates that the test shows 0.070 because the significant score is >0.05. Then it can be called the data for the right leg sickle kick is normal, while the left leg test shows that the test shows an effect of 0.070 because the significant score is> 0.05. Then it can be called the data for the left leg sickle kick is normal and the free leg shows an effect of 0.091 because the significant score is> 0.05. The results of hypothesis testing with the Paired Sample Test show the pre-test and post-test results for the right leg sickle kick (0.265), left leg (0.6337), and free leg (0.169) with a significant value >0.05. Thus, it can be concluded that high knee training does not have a significant effect on sickle kick speed in Cempaka Putih pencak silat athletes in Ngawi Regency.

Keywords: Sports, Speed, Crescent Kick, Pencak Silat, High Knee Training