MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM EKSTRAKURIKULER SENI KARAWITAN DI SMPN 1 DAWARBLANDONG MOJOKERTO

PROJECT-BASED LEARNING MODEL IN THE KARAWITAN ART EXTRACURRICULAR COURSE AT SMPN 1 DAWARBLANDONG MOJOKERTO

           Ekstrakurikuler Seni Karawitan merupakan kegiatan yang diadakan di luar jam pelajaran untuk mengasah minat dan bakat siswa dalam bidang seni karawitan. Salah satu sekolah yang menyelenggarakan kegiatan ini adalah SMPN 1 Dawarblandong Mojokerto. Tujuan utama dari ekstrakurikuler ini adalah untuk mengenalkan kesenian tradisional khas Jawa Timur, khususnya Seni Karawitan, kepada siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat lebih mencintai dan berperan aktif dalam melestarikan seni lokal, terutama karawitan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek dan hasil penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam ekstrakurikuler seni karawitan di SMPN 1 Dawarblandong Mojokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan narasumber dan studi dokumentasi yang ada di sekolah. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk memastikan keabsahan data, digunakan triangulasi sumber dan teknik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dalam ekstrakurikuler karawitan di SMPN 1 Dawarblandong dilaksanakan melalui enam tahapan sistematis. Pertama, penentuan proyek, yang terdiri dari proyek tetap untuk memperkuat penguasaan materi karawitan melalui latihan rutin, serta proyek event dan kompetisi untuk menyiapkan siswa menghadapi pertunjukan atau lomba. Kedua, penyusunan prosedur pelaksanaan, mencakup alur kegiatan, pembagian tugas, dan penentuan indikator pencapaian. Ketiga, penyusunan jadwal pelaksanaan yang diselaraskan dengan kalender akademik dan waktu latihan. Keempat, pelaksanaan proyek dilakukan menggunakan metode ceramah untuk teori, demonstrasi untuk praktik langsung, serta drill untuk memperkuat keterampilan. Kelima, pelaporan dan presentasi yang dilakukan dalam bentuk uji pemahaman dan pentas. Keenam, evaluasi dilakukan oleh pembina untuk menilai proses dan hasil pembelajaran secara menyeluruh. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada proyek tetap, siswa kelas dasar memperoleh nilai rata-rata 4,00 untuk uji pemahaman dan 4,06 untuk uji pentas. Siswa kelas lanjut mencatat nilai rata-rata 3,94 untuk pemahaman dan 4,06 untuk pentas. Sementara itu, dalam proyek event dan kompetisi, partisipasi siswa sangat baik, memiliki kehadiran di atas 90%, serta kemampuan teknis dalam pentas mencapai ketepatan 85%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek terbukti efektif berdasarkan pencapaian nilai rata-rata tinggi pada uji pemahaman dan uji pentas, baik di kelas dasar maupun lanjut, serta partisipasi aktif dan performa teknis yang baik dalam proyek event dan kompetisi.

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Ekstrakurikuler, Karawitan.

            Extracurricular Karawitan Art is an activity held outside of class hours to develop students' interests and talents in the field of karawitan art. One of the schools that organizes this activity is SMPN 1 Dawarblandong Mojokerto. The main goal of this extracurricular activity is to introduce the traditional art of East Java, especially Karawitan, to students. Through this activity, it is hoped that students will develop a greater appreciation for and actively participate in preserving local arts, particularly karawitan. This study aims to describe the implementation of project-based learning and the results of applying the project-based learning model in the extracurricular karawitan art program at SMPN 1 Dawarblandong Mojokerto. The research method used is qualitative, with data collection techniques through interviews with informants and documentation studies available at the school. Data analysis is conducted in three stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. To ensure data validity, source and technique triangulation is used.

The research findings indicate that project-based learning in the karawitan extracurricular program at SMPN 1 Dawarblandong is carried out through six systematic stages. The first stage is project determination, consisting of regular projects aimed at strengthening basic karawitan skills through routine practice, and event or competition projects designed to prepare students for performances or contests. The second stage involves developing project implementation procedures, including activity workflows, task distribution, and the establishment of achievement indicators. The third stage is scheduling, which is aligned with the academic calendar and available practice time. The fourth stage is project implementation using lectures for theoretical content, demonstrations for direct practice, and drills to reinforce technical skills. The fifth stage includes reporting and presenting the results through comprehension tests and performance showcases. The final stage is evaluation, conducted by the extracurricular coach to assess the learning process and outcomes comprehensively. Evaluation results show that for regular projects, beginner-level students achieved an average score of 4.00 in comprehension tests and 4.06 in performance. Advanced-level students scored an average of 3.94 in comprehension and 4.06 in performance. Meanwhile, in event and competition projects, student participation was excellent, with attendance above 90% and technical performance accuracy reaching 85%. Based on these findings, it can be concluded that project-based learning has proven effective, as reflected in the high average scores in both comprehension and performance tests at both beginner and advanced levels, as well as in the active participation and strong technical performance during events and competitions. These results demonstrate the effectiveness of the project-based learning model in enhancing students’ cognitive, affective, and psychomotor aspects in the field of karawitan.

Keywords: Project Based Learning, Extracurricular, Karawitan.