IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK TINGKAT SMP DIMASA PANDEMI COVID 19 SEKABUPATEN SIDOARJO

IMPLEMENTATION OF PHYSICAL EDUCATION LEARNING FOR JUNIOR HIGH SCHOOL LEVEL DURING THE COVID -19 PANDEMIC IN SIDOARJO DISTRIC

ABSTRAK

Baitur Rochman, 2020. Identifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran PJOK tingkat SMP dI Masa Pandemi Covid -19 Sekabupaten Sidoarjo. Pembimbing: (1) Dr. Nanik Indahwati, M.Or. dan (2) Dr. Anung Priambodo, M.Psi.T

Kata-kata Kunci: Keterlaksanaan Pembelajaran PJOK tingkat SMP Di Masa Pandemi Covid 19

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran PJOK di tingkat sekolah menengah pertama di masa pandemic Covid-19 Se-Kabupaten Sidoarjo. Secara umum aspek yang ditinjau antara lain dari persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, pada kegiatan belajar mengajar PJOK tingkat SMP .

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan satu variabel tanpa membuat perbandingan dengan variabel lainnya. Metode yang digunakan adalah survei dengan menggunakan teknik penyebaran angket. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis menggunakan besaran frekuensi relativ (presentase)

Hasil penelitian  menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran PJOK se-Kabupaten Sidoarjo berada pada kategori sangat rendah sebesar 8% (8 guru), rendah sebesar 15.0% (15 guru), sedang sebesar 46% (46 guru), tinggisebesar 26.0% (26 guru), dan sangat tinggi sebesar 5% (5 guru). Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 89.62, identifikasi tingkat keterlaksanaan pembelajaran PJOK tingkat SMP di Masa Pandemi Covid-19 seluruh guru PJOK se-Kabupaten Sidoarjo sedang

Berdasarkan data dan uraian di atas bahwa keterlaksanaan pembelajaran PJOK tingkat SMP di kabupaten Sidoarjo berada dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Kabupaten Sidoarjo sudah berjalan dengan baik, tetapi belum optimal karena kurangnya pemahaman teknologi informasi pada pelaksanaan, persiapan, proses pembelajaran yang masih terbatas, evaluasi pembelajaran yang kurang menyeluruh, serta kondisi penyebaran wabah yang masih tinggi

ABSTRACT

Baitur Rochman, 2020. Identification of Junior High School Level physical education Learning Implementation during the Covid -19 Pandemic in Sidoarjo Regency. Advisors: (1) Dr. Nanik Indahwati, M.Or. and (2) Dr. Anung Priambodo, M.Psi.T

KeyWords:Implementation of physical education learning for junior high school level during the Covid -19 pandemic in Sidoarjo distric

This study aims to determine the implementation of physical education learning at the junior high school level during the Covid 19 pandemic in Sidoarjo Regency. In general, the aspects reviewed include the preparation of learning, the learning process, the evaluation of learning, the teaching and learning activities of physical education at the junior high school level.

The type of research used in this study isquantitative descriptive research using one variable without making comparisons with other variables. The method used was a survey using questionnaire distribution techniques and documentation. Furthermore, the research data were analyzed using relative frequency quantities (percentage).

The results showed that implementation of physical education in Sidoarjo Regency were in the very low category at 8% (8 teachers), low by 15.0% (15 teachers), moderate by 46% (46 teachers), high amounted to 26.0% (26 teachers), and very high at 5% (5 teachers). Based on the average value, which is 89.62, the identification of the level of implementation of physical education learning at the junior high school level during the Covid-19 pandemic all physical education teachers in Sidoarjo Regency are moderate 

Based on the data and description above, the implementation of PJOK learning at the junior high school level in Sidoarjo regency is in the medium category, this shows that in the implementation of physical education learning, sports and health in Sidoarjo Regency has been going well, but not optimal because of a lack of understanding of information technology in implementation, preparation, the learning process is still limited, the evaluation of learning is not comprehensive, and the condition of the outbreak is still high