ABSTRAK
Kuncoro, Akhmad. 2024. Pengembangan Model
Pahami Amati Praktikan (PAP) Berbasis Blended
Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Kemandirian Belajar pada
Mata Pelajaran Tahsin Tilawah Al-Qur an. Disertasi, Program Studi Teknologi
Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing:
(I) Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., (II) Dr. Utari Dewi, S.Sn, M.Pd.
Kata Kunci: Model Pahami Amati Praktikan,
Blended Learning, Kemampuan Membaca, dan Kemandirian Belajar.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui kelayakan
model pembelajaran PAP berbasis blended
learning , (2) mengetahui keefektifan model pembelajaran PAP berbasis blended learning dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur an peserta didik, (3) mengetahui keefektifan model
pembelajaran PAP berbasis blended
learning dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik. Model yang
digunakan dalam penelitian pengembangan ini merujuk Model Dick and Carey (2015). Model tersebut terdiri dari sepuluh
tahapan, yaitu (1) mengidentifikasi
tujuan pembelajaran, (2) melakukan
analisis pembelajaran, (3) analisis peserta didik dan konteks pembelajaran, (4)
merumuskan tujuan khusus pembelajaran, (5) mengembangkan instrumen penilaian,
(6) mengembangkan strategi, (7) memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran,
(8) merancang dan melakukan evaluasi formatif pembelajaran, (9) revisi
pembelajaran, (10) evaluasi sumatif.
Instrumen untuk mengumpulkan data ada tiga, yaitu (1)
angket untuk memperoleh data tentang kelayakan produk, (2) observasi lapangan
untuk menggali informasi tentang kebutuhan produk yang dikembangkan, (3)
penilaian kelayakan produk menggunakan angket, penilaian kemampauan membaca
menggunakan tes, penilaian kemandirian belajar menggunakan tes, untuk
memperoleh data kemampuan membaca dan kemandirian belajar peserta didik Kelas
VII Putra SMP eLKISI Mojokerto, yang terdapat kelas kontrol dan kelas
eksperimen dengan jumlah masing-masing 41 peserta didik. Kelayakan model
pembelajaran PAP berbasis blanded
learning, layak meningkatkan
kemampuan membaca dan kemandirian belajar peserta didik, yang dilakukan
meliputi uji ahli model pembelajaran, dengan menggunakan metode wawancara
terstruktur. Untuk meningkatkan kemampuan membaca dan kemandirian belajar
menggunakan independent sample t-test atau uji-t, perhitungan statistik
independent sample t-test dilakukan dengan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) model PAP berbasis blended learning layak digunakan untuk
meningkatkan kemampuan membaca dan kemandirian belajar pada mata pelajaran
tahsin tilawah Al-Qur an, hasil penilaian rata-rata persentase masing-masing
ahli adalah: (a) penilaian ahli model pembelajaran sebesar 96,87%; (b)
penilaian ahli materi pembelajaran memperoleh persentase sebesar 95,34%; (c)
penilaian ahli rancangan pembelajaran sebesar 97,39%; (2) model PAP berbasis blended learning dapat meningkatkan
kemampuan membaca peserta didik yang sangat signifikan, hal ini sebagaimana
ditunjukkan dari hasil output SPSS uji t test diperoleh nilai asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000
< α = 0,05 bahkan lebih kecil dari α = 0,01; (3) model PAP berbasis blended learning dapat meningkatkan
kemandirian belajar yang sangat signifikan, hal ini sebagaimana ditunjukkan
dari hasil output SPSS uji t test
diperoleh nilai asymp . Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < α = 0,05
bahkan lebih kecil dari α = 0,01.
Simpulan Penelitian :
(1) Model PAP berbasis blended learning layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan
kemandirian belajar pada mata pelajaran tahsin tilawah Al-Qur an. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penilaian para ahli yang menunjukkan bahwa model
tersebut memenuhi kriteria kelayakan dengan persentase yang sangat tinggi: (a)
Penilaian ahli model pembelajaran: 96,87%; (b) Penilaian ahli materi
pembelajaran: 95,34%; (c) Penilaian ahli rancangan pembelajaran: 97,39%; (2) Model
PAP berbasis blended learning mampu meningkatkan
kemampuan membaca peserta didik dengan
hasil yang sangat signifikan. Berdasarkan hasil uji t-test menggunakan SPSS,
nilai asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (yang lebih kecil dari α =
0,05 dan bahkan lebih kecil dari α = 0,01) menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan; (3) Model PAP berbasis blended
learning dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik
dengan hasil yang sangat signifikan. Hal ini juga dibuktikan dengan uji t-test
yang menunjukkan nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,000, yang
menunjukkan perbedaan signifikan (lebih kecil dari α = 0,05 dan α = 0,01).
Rekomendasi: 1) Implementasi Model PAP
berbasis blended learning dapat
diterapkan lebih luas dalam pengajaran mata pelajaran tahsin tilawah Al-Qur an,
karena terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca dan kemandirian
belajar peserta didik; 2) Pengembangan lebih lanjut model PAP
berbasis blended learning dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan hasil belajar, dengan mempertimbangkan masukan
dari ahli model pembelajaran dan materi pembelajaran untuk penyempurnaan sistem;
3) Pelatihan guru dalam menggunakan model PAP berbasis blended learning perlu ditingkatkan,
agar guru dapat memaksimalkan penerapan model ini dalam pembelajaran tahsin
tilawah Al-Qur an di berbagai tingkat pendidikan; 4) Penelitian lebih
lanjut bisa dilakukan untuk mengkaji efektivitas model PAP ini di mata
pelajaran lain, guna melihat sejauh mana model ini dapat diterapkan dalam
konteks pembelajaran yang lebih luas.