Pengaruh Jenis Protein Nabati dan Hewani Terhadap Tingkat Satiety Pada Wanita Dewasa Awal Sehat
The Effect of Plant Protein and Animal Protein on Satiety Levels in Healthy Young Women
Obesitas masih menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat dan menjadi permasalahan kesehatan yang berbahaya. Oleh karena itu, meningkatkan kekuatan mengenyangkan (satiety) pada makanan tertentu merupakan salah satu cara untuk menghambat nafsu makan setelah makan dan mengontrol asupan energi. Protein memiliki efek satiety paling tinggi di antara makronutrien lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat hunger, fullness, desire to eat, prospective food consumption (PFC), dan asupan energi ad-libitum meal pada wanita dewasa awal setelah diberi protein nabati dengan protein hewani.
Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian cross-over. Penelitian ini menggunakan teknik sampling acak dengan peserta 28 wanita dengan berat badan normal, BMI 21,6 ± 1,5 dan usia 19-21 tahun. Data dikumpulkan dengan kuesioner Visual Analogue Scale (VAS) untuk mengumpulkan data terkait indikator subjektif satiety, yang meliputi hunger, fullness, desire to eat, dan prospective food consumption (PFC). Indikator objektif, yaitu asupan energi makronutrien dihitung melalui konsumsi makan siang ad-libitum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada indikator hunger, fullness, desire to eat, dan prospective food consumption (PFC). Asupan energi ad-libitum meal pada kelompok protein nabati (337,9 ± 85,7) lebih rendah daripada kelompok protein hewani (367 ± 132,7) meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,48). Penelitian ini menggambarkan efek akut terhadap tingkat satiety antara protein nabati dan protein hewani dan hanya meneliti efek postprandial sehingga perlu dilakukan penelitian yang menguji efek jangka panjang dari protein nabati terhadap manajemen berat badan.
Kata kunci: satiety, protein nabati, protein hewani, susu, obesitas, manajemenen berat badan
Obesity is a dangerous health problem that many people suffer from. Hence, increasing the satiety on certain foods is one way to inhibit appetite after eating and control energy intake. Protein has the highest satiety among other macronutrients. The aim of this research is to determine the differences level of hunger, fullness, desire to eat, prospective food consumption (PFC), and energy ad libitum meal in young women after being given pant-based protein and animal protein.
This research is an experimental method with a cross-over design. This study used a random sampling technique with 28 female participants with normal weight, BMI 21.6 ± 1.5 and aged 19-21 years. Data was collected by Visual Analogue Scale (VAS) questionnaire to collect data related to subjective indicators of satiety, which are hunger, fullness, desire to eat, and prospective food consumption (PFC). Objective indicators, macronutrient energy intake, are calculated through ad libitum meal.
The results showed there are no significant differences in the indicators of hunger, fullness, desire to eat, and prospective food consumption (PFC). Energy intake of ad libitum meal in the plant-based protein group (337.9 ± 85.7) was lower than the animal protein group (367 ± 132.7) although there was no significant difference (p = 0.48). This study illustrates the acute effects on satiety level between plant-based protein and animal protein, and examines the postprandial effects. It is necessary to conduct research that examines the long-term effects of vegetable protein on weight management.
Keywords: satiety, plant-based protein, animal protein, milk, obesity, weight management