Pelayanan publik merupakan kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mencapai kebutuhan masyarakat serta tujuan negara. Salah satu tujuan negara yiatu mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dicapai melalui literasi yang oleh pemerintah salah satunya diwenangkan kepada perpustakaan. Perkembangan teknologi bagi literasi seakan bermata dua, dapat menjauhkan masyarakat dari buku dan dimanfaatkan sebagai perkembangan media literasi baru, literasi visual. Salah satu perpustakaan yang mengembangkan media literasi visual adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo melalui Inovasi Layanan Bolam (Bioskop Literasi Anak dan Masyarakat). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Inovasi Layanan Bolam (Bioskop Literasi Anak dan Masyarakat) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian berdasarkan 5 (Lima) Faktor Keberhasilan Inovasi menurut Cook, Matthews dan Irwin dalam Ningtias (2018) yang meliputi: Kepemimpinan, Manajemen/Organisasi, Manajemen Risiko, Sumber Daya Manusia dan Teknologi. Teknik analisis data terdiri Dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan teknik oleh Miles and Huberman.
Hasil penelitian inovasi Layanan Bolam: (1) Kepemimpinan, pemimpin memiliki peran, tanggungjawab dan komitmen serta kepedulian terhadap layanan perpustakaan; (2) Manajemen/Organisasi, starategi sosialisasi yang dipilih sudah baik, walaupun masih ditemui pemustaka yang tidak mengetahui layanan serta pembagian sesi layanan yang belum optimal; (3) Manajemen Risiko, sudah tedapat solusi untuk mengatasi kendala dalam inovasi layanan Bolam, yakni masalah yang berkaitan dengan pemustaka dan jam layanan; (4) Sumber Daya Manusia, pelaksana sudah melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi, meskipun tidak tedapat pelatihan secara khusus; (5) Teknologi, sudah baik walaupun terbatas pada alat teknologi hardware, seperti komputer, LCD, dan perangkat lainnya. Dapat disimpulkan bahwa Inovasi Layanan Bolam (Bioskop Literasi Anak dan Masyarakat) di Kabupaten Sidoarjo sudah berjalan dengan baik. Saran dari peneliti adalah melakukan update informasi website resmi sebagai media untuk promosi Layanan Bolam dan melakukan pembagian sesi layanan dengan jmenyesuaikan fasilitas terhadap pemustaka yang hadir dalam jumlah besar.
Public services are activities carried out aimed at achieving the needs of the community as well as the country's objectives. One of the goals of the country which is to educate the nation's life can be achieved through literacy by the government, one of which is authorized to the library. The development of technology for literacy as if it was double-edged, can keep people away from books and be used as a development of new literacy media, visual literacy. One of the libraries that develops visual literacy media is the Library of Sidoarjo District through the Bolam Innovation Service (Bioskop Literasi Anak dan Masyarakat). The purpose of this research is to describe Bolam Service Innovation (Bioskop Literasi Anak dan Masyarakat) at the Library of Sidoarjo District.
The type of research used is descriptive with a qualitative approach. The focus of the study is based on 5 (Five) Innovation Success Factors according to Cook, Matthews and Irwin in Ningtias (2018) which include: Leadership, Management / Organization, Risk Management, Human Resources and Technology. Data analysis techniques consist of observation, interviews and documentation. The data analysis technique was carried out based on the technique by Miles and Huberman.
Bolam Service innovation research results: (1) Leadership, leaders have the role, responsibility and commitment as well as concern for library services; (2) Management / Organization, the category of socialization chosen is good, although there are still users who do not know the service and division of service sessions that have not been optimal; (3) Risk Management, there are already solutions to overcome obstacles in Bolam service innovation, namely problems relating to users and service hours; (4) Human Resources, the executor has carried out the task in accordance with the duties and functions, although there is no specific training; (5) Technology, is already good even though it is limited to hardware technology tools, such as computers, LCDs, and other devices. It can be concluded that the Bolam Service Innovation (Bioskop Literasi Anak dan Masyarakat) in Sidoarjo District has been going well. Suggestions from researchers are to update the official website information as a medium for the promotion of Bolam Services and to divide service sessions by adjusting the facilities of users who are present in large numbers.