Fostering Critical Thinking and Students' Engagement through Literature Circles: A Case Study
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi persepsi guru tentang berpikir kritis dan “literature circles” (lingkar sastra), untuk mengeksplorasi bagaimana guru mempraktekkan lingkar sastra untuk memfasilitasi ketrampilan berpikir kritis peserta didik dan bagaimana lingkar sastra melibatkan peserta didik dalam pembelajaran berpikir kritis. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al Falah, sebuah sekolah pondok pesantren di Sidoarjo, dan sekolah tersebut menerapkan metode “case study”. Data tersebut diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek dari penelitian ini adalah seorang guru Bahasa Inggris dan dua belas peserta didik kelas XI. Hasil penelitian ini adalah 1)pengetahuan dan pengalaman guru membantunya membangun persepsi tentang ketrampilan berpikir kritis dan lingkar sastra; 2) beberapa ketrampilan berpikir kritis yang dikembangkan adalah kemampuan untuk mengenerasikan tujuan teks, menyusun pertanyaan kenapa dan bagaimana, menganalisa struktur teks dan fungsi Bahasa, menginterpretasi dan menyimpulkan makna teks, dan menyampaikan ide dan pendapat; 3) Adaptasi dalam melaksanakan lingkar sastra adalah pemilihan bahan bacaan, pembentukkan grup dan membaca mandiri khususnya tugas peran yang diselesaikan oleh peserta didik; 4) tiga dimensi pelibatan peserta didik dalam pembelajaran meliputi afektif, kognitif, dan perilaku; 5) Ada lebih banyak peserta didik terlibat pada pembelajaran pertama dan ketiga daripada yang ke dua karena kemampuan untuk mengatur waktu dan menyelesaikan tugas, pemahaman tugas, alokasi waktu untuk belajar, dan praktik budaya untuk menyampaikan opini atau ide. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa guru dapat menetapkan bahwa persepsi berpikir kritis dan lingkar sastra dapat meningkatkan berpikir kritis peserta didik dan melibatkan mereka dalam pembelajaran kritis.