Kebangkrutan adalah resiko yang tak bisa dihindari dalam menjalankan bisnis. Kebangkrutan ini bisa terjadi pada perusahaan kecil, menengah ataupun besar, sehingga kemampuan untuk memprediksi financial distress atau kesulitan keuangan merupakan hal yang benar-benar penting dan harus diperhatikan. Penelitian ini membahas Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Nilai Tukar Terhadap Financial distress Pada Perusahaan Yang Terdaftar di IDX Tahun 2016-2017 . Kriteria perusahaan yang mengalami financial distress dalam penelitian ini adalah apabila kondisi keuangan perusahaan mengalami laba negatif atau merugi selama 3 tahun secara berturut-turut. Periode penelitian tahun 2016-2017 digunakan karena pada tahun tersebut terdapat 9 sektor di IDX dan 6 sektor diantaranya mengalami kenaikan jumlah financial distress. Selain itu variabel nilai tukar juga digunakan karena dari tahun ke tahun nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap US dolar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan jumlah sampel 267 perusahaan dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data regresi logistik yang dibantu oleh program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa ROA dan current ratio berpengaruh negatif terhadap financial distress. Sedangkan variabel lainnya seperti: Insider’s ownership, Institutional ownership, Debt ratio dan Nilai tukar tidak berpengaruh terhadap financial distress.
Bankruptcy is a risk that cannot be avoided at operate a business. This bankruptcy can occur in small, medium or large companies, so the ability to predict financial distress is really important and must be considered. This study discusses the Effect of Ownership Structure, Profitability, Liquidity, Leverage and Exchange Rate on Financial distress in Companies Registered at IDX 2016-2017. The criteria for companies that experience financial distress in this study are if the company's financial condition have negative earnings or loses for 3 years in a row. The research period for 2016-2017 was used because in that year there were 9 sectors in IDX and 6 of them experienced an increase in the number of financial distress. In addition, the exchange rate variable is also used because from year to year the rupiah exchange rate depreciates against US dollars. This type of research is quantitative with a total sample of 267 companies with purposive sampling technique. Analysis of the data used in this study is a Logistic Regression data analysis technique that is assisted by the SPSS program. The results showed that ROA and current ratio negatively affected financial distress. While other variables such as: Insider ownership, Institutional ownership, Debt ratio and exchange rates do not affect financial distress.