ABSTRAK
EKOSISTEM SAVANA BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN SITUBONDO SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KRIYA BATIK
Taman Nasional Baluran merupakan tempat konservasi alam dan wisata di Kabupaten Situbondo yang dikenal dengan pesona keindahan alam eksotik Africa van Java karena merupakan satu-satunya Taman Nasional yang memiliki savana terluas di Pulau Jawa. Keberadaan satwa dan tumbuhan endemik seperti rusa, kijang, banteng, kerbau, merak, ayam hutan, kera ekor panjang dan pohon akasia menjadi ciri khas kawasan konservasi Taman Nasional Baluran. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Taman Nasional Baluran berpotensi besar untuk dapat dikenal dan dieksplor ke luar kabupaten Situbondo. Selain dikenal dengan parawisatanya, Situbondo juga memiliki kerajinan batik yang terus berkembang sampai sekarang dan belum ada inovasi baru dari motif batik Situbondo yang mayoritas berupa motif laut. Padahal masih banyak potensi wisata di Kabupaten Situbondo yang dapat dijadikan inspirasi motif batik khas Situbondo, di antaranya Taman Nasional Baluran.
Tahapan yang ditempuh dalam proses perwujudan karya meliputi penemuan konsep dan gagasan, observasi, pembuatan desain, uji kelayakan desain, proses perwujudan karya, dan finishing karya. Bahan yang digunakan adalah kain katun primisima dengan pewarna remasol menggunakan teknik colet. Perwujudan karya batik melalui proses pemilihan bahan, pembuatan desain, pemindahan desain pada kain, pencantingan, pewarnaan, penguncian warna, dan pelepasan lilin.
Desain awal yang disiapkan berjumlah 18 buah, kemudian dipilih 6 desain untuk diwujudkan menjadi karya dengan judul Bhungana atē (Busana laki-laki dewasa), Gâgâ’ Perkasa (Busana lai-laki remaja), Odi’ Bhunga (Busana perempuan remaja), Baluran Asrè (Busana perempuan dewasa), Kadhâstohan (Hiasan dinding), dan Pangesto Bhumè (Kain Panjang).
Kata kunci: Savana Bekol, taman nasional Baluran, batik
ABSTRACT
SAVANA ECOSYSTEM OF NATIONAL PARK BEKOL BALURAN SITUBONDO AS A SOURCE OF CREATION OF BATIK CREATIONS
Baluran National Park is a place of nature conservation and tourism in Situbondo Regency which is known for the exotic natural beauty of Africa van Java. It because, Baluran national park is the only national park that has the largest savanna on the island of Java. The existence of endemic animals and plants are characterizes the Baluran national park conservation area such as deer, bull, buffalo, peacock, partridge, long-tailed macaque, and Acacia tree. The wealth of natural resources possessed by Baluran National Park has great potential to recognized and explored outside Situbondo district. In other ways Situbondo not only known as tourism and also Situbondo has batik crafts that develop until now. However there is no new innovation from Situbondo batik motifs, the majority of which are sea motifs. Even though there are many tourism potentials in Situbondo Regency which can used as inspiration for Situbondo batik motifs, including Baluran national park.
The stages taken in the process of embodiment of the creation include the discovery of concepts and ideas, observation, design creation, design feasibility testing, the process of embodiment of the work, and finishing of the work. The material included is primisima cotton cloth with remasol dye using painting technique. Embodiment of batik creation through the process of selecting materials, making designs, transferring designs to the fabric, waxing, coloring, locked colors, and removing wax.
The preparation in the first design is 18 design, then choose 6 design for realized into creation with the title Bhungana atē (man’s clothing), Baluran Asrè (women's clothing), Gâgâ’ Perkasa (boy’s clothing), Odi’ Bhunga (girl’s clothing), Kadhâstohan (wall decoration), dan Pangesto Bhumè (long cloth).
Keywords: Savana Bekol, national Baluran park, batik