Metode Penyutradaraan Ketoprak Sari Budoyo di Kabupaten Tulungagung dalam Lakon Ki Ageng Mangir
The Ketoprak Sari Budoyo Directing Method in Tulungagung Regency in Lakon Ki Ageng Mangir
Tulungagung merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki satu teater tradisional yaitu Ketoprak. Teater tradisional ketoprak sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat di Jawa Timur. Salah satu ketoprak yang paling terkenal dari Kabupaten Tulungagung adalah Ketoprak Siswo Budoyo yang berhasil membuat sebuah terobosan baru tentang Pertunjukan Ketoprak. Namun seiring berjalannya waktu Ketoprak Siswo Budoyo mulai meredup keberadaanya hingga muncul satu grup Ketoprak baru yang tak lain masih mempunyai hubungan darah dengan pemilik dan pendiri Ketoprak Siswo Budoyo. Ketoprak ini membuat sebutan baru yaitu Ketoprak Sari Budoyo. Perkembangan Ketoprak Sari Budoyo tidak se eksis Ketoprak Siswo Budoyo. Sekarang sudah jarang sekali Ketoprak diundang di acara-acara tertentu. Untuk mementaskan pertunjukan para anggota grup ketoprak harus mengumpulkan dana sendiri agar pertunjukan itu dapat terlaksana. Hal ini dimaksudkan karena generasi muda harus tetap mengetahui kesenian peninggalan leluhurnya dan agar kesenian tradisional ini tidak punah. Jadwal pementasan dari Ketoprak Sari Budoyo memang tidak rutin tetapi dalam waktu satu tahun dipastikan selalu mementaskan satu kali pementasan.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Objek penelitian yaitu Metode Penyutradaraan Ketoprak. Subjek penelitian yaitu Sutradara Ketoprak, Seluruh Aktor Ketoprak dalam Lakon Ki Ageng Mangir, Tim Ketoprak Sari Budoyo dan Semua Unsur yang termasuk di dalam Pertunjukannya. Sumber data penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis juga menggunakan Triangulasi sumber dan teknik untuk menguji keabsahan dan kebenaran penelitian yang dilakukan.
Metode Penyutradaraan yang digunakan Ketoprak Sari Budoyo tidak mengacu pada metode penyutradaraan milik orang lain. Setiap penggarapan lakon dilakukan dengan patokan turun-temurun dan kebiasaan, dalam tahap pemilihan lakon diserahkan sepenuhnya kepada sutradara. Sutradara yang membuat konsep sedemikian rupa agar pertunjukan yang dipertontonkan baik dan dapat menarik minat masyarakat yang menyaksikannya. Kemudian pada tahap pemilihan pemain sutradara juga yang menentukan pemain mana yang cocok memainkan peran yang dicari, tahap ini dilakukan dengan casting secara tidak langsung. Awal mula seorang sutradara menentukan gagasan atau ide terlebih dahulu. Sutradara menambahkan unsur dagelan didalamnya. Hal ini dilakukan agar penonton tidak jenuh dan mau menonton sampai pertunjukan selesai. Setelah menentukan lakon, sutradara akan membuat konsep pertunjukan yang meliputi pemahaman karakter tokoh untuk proses casting, pemilihan dekorasi dan properti, permainan lampu dan menghubungi pemusik serta penari.
Tulungagung is one of East Java district which has traditional theater called Ketoprak. Ketoprak traditional theater is familiar to East Java society. One of the most famous ketoprak from Tulungagung is Ketoprak Siswo Budoyo who succeed in creating a breakthrough in the Ketoprak Play. However, as time passed by Ketoprak Siswo Budoyo existence began to fade until a new group of Ketoprak came up which still has relation with Ketoprak Siswo Budoyo owner and founder. The ketoprak is called Ketoprak Sari Budoyo.The Growth of Ketoprak Sari Budoyo is not as great as Ketoprak Siswo Budoyo. Nowadays, Ketoprak is rarely to be invited in certain events. In order to stage the play, the ketoprak group members should raise funds by themselves to make the play runs. That is in purpose since the young generation have to know the ancestor heritage and also to keep this traditional art. The Ketoprak Sari Budoyo play schedule is not routine but within a year it certainly has the show once.
This study is qualitative study. The object of the study is ketoprak direction method. The subject of the study is ketoprak director, all Lakon Ki Ageng Mangir actor, Ketoprak Sari Budoyo team and all parts in the play. The study data resources were obtained from observation result, interview and documentation. The researcher also used triangulation technique to examine the validity and reliability of the study.
The directing method that is used by Ketoprak Sari Budoyo is not based on others directing method. Each story is done based on hereditary standard and habit, in choosing the story is fully given to the director. The director creates the concept to make the play that is being showed is good and take the society’s interest. Then in choosing the actor, the director also who determines which actor is able to play the role, this stage is done by indirectly casting. At first the director determines the idea. The director adds some jokes in the play. This is done to avoid audiences’ boredom and willing to watch until the end of the play. After deciding the play, the director will create the concept including the character understanding for casting process, decoration and property choosing, the light player and contacting the musicians and the dancer.