Pengaruh Variasi Tebal (b) Balok Pada Kuat Lentur Balok Bambu Petung Laminasi
Abstrak
Bambu laminasi merupakan produk yang terbuat dari bilah-bilah bambu dengan ketebaln antara 4mm-6mm yang direkatkan dengan menggunakan lem/polimer tertentu kemudian di press dengan sistem kempa dingin. Bilah bambu tersebut dapat di susun dengan panjang dan ketebalan tertentu , dan juga dapat di bentuk dengan model tertentu , baik benjadi lembaran , balok atau kolom. Bambu yang berumur 2 sampai dengan 3 tahun adalah bambu yang siap untu di panen, hal ini sangat membantu mengatasi masalah kebutuhan kayu dengan kualitas tinggi namun dengan waktu yang relatif lebih singkat dari kayu struktural konvensional lainnya yg memiliki waktu panen yang relative lebih lama,
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi tebal (b) balok pada kuat lentur bambu petung laminasi serta kekakuan batang pada setiap variasi tebal (b) balok bambu petung laminasi dengan dimensi bilah berukuran sama yaitu 5mmx20mm. Metode penelitian ini menggunakan Metode uji lentur two point loading. Variasi tebal (b) balok bambu petung yang digunakan yaitu 70mmx120mm, 80mmx120mm.
Hasil penelitian menunjukan dengan adanya penambahan variasi tinggi berpengaruh baik dalam hal beban maksimum semakin adanya penambahan variasi tebal (b) semakin tinggi pula beban maksimum, apabila diteliti pada kuat lentur menunjukkan variasi dimensi 80mmx120mm merupakan rasio tinggi paling efektif yaitu sebesar 34,07 MPa dan untuk kekakuan batang pada variasi tinggi 80mmx120mm paling rendah angka kekakuannya sehingga semakin rendah angka kekakuan semakin lentur batang tersebut, serta memenuhi syarat pada kondisi layan dan lendutan ijin berdasarkan SNI-PKKI-2002.
Abstract
Laminated bamboo is a product made of bamboo blades with a thickness between 4mm-6mm which is glued together using certain glue/polymer and then in the press with a cold decompressed system. The bamboo blades can be stacked with certain lengths and thicknesses, and can also be formed with certain models, whether sheets, beams or columns. With the age of a very short bamboo harvest is only about 2-3 T years, this is very helpful to solve the problem of wood needs with high quality but with a relatively shorter time than other conventional structural wood that has Relatively longer harvest time.,
The purpose of this study was to determine the effect of thick variation (b) on the flexural strength of laminated petung bamboo and stem stiffness on each variation of thick (b) laminated petung bamboo beam with dimensions of the same sized blade, 5mmx20mm. This research method uses two point loading flexural test method. The thick variation (b) of petung bamboo beams used is 70mmx120mm, 80mmx120mm.
The results showed that the addition of high variations had a good effect on the maximum load, the more the addition of thick variations (b) the higher the maximum load, when examined in flexural strength showed variations in dimensions of 80mmx120mm was the most effective ratio of 34,07 MPa and for the stiffness of the stems in the variation of 80mmx120mm thick is the lowest stiffness so that the lower the stiffness the more flexible the stems, and to fulfill the conditions for permit and deflection conditions based on SNI-PKKI-2002.