MAKNA TRADHISI SLAMETAN BUKA LAWANG SAJRONING PERSPEKTIF SOSIAL MASYARAKAT DESA KALIPANG KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

THE MEANING  OF THE TRADITION OF THE SLAMETAN BUKA LAWANG IN THE SOCIAL PERSPECTIVE OF THE PEOPLE OF KALIPANG VILLAGE SUTOJAYAN SUBDISTRICT BLITAR REGENCY 

Tradisi Selamatan Buka Lawang ini merupakan bentuk upacara syukuran dalam pembukaan rumah baru untuk pertama kalinya yang diadakan masyarakat di Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Fokus dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan interpretatif simbolik dan nilai tradisi selamatan Buka Lawang. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang disusun dengan memfokuskan dalam metodhe antropologi dengan menggunakan teori interpretatif dari Clifford Geertz. Objek utama dalam penelitian ini adalah prosesi ritual dan juga ubarampe selamatan tradisi Buka Lawang. Penelitian ini menggunakan sumber data yang diperoleh dari obeservasi lapangan dan wawancara dengan pihak perangkat Desa dan tetua adat. Data dari penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif dengan cara menyeleksi dan mereduksi data sehingga didapatkan garis besar dalam penelitian ini. Hasil dari pembahasan menunjukkan makna simbolik secara garis besar dalam tradisi selametan buka lawang ialah gambaran dari perilaku masyarakat Jawa seperti kesopanan dalam bertindak dan penghormatan pada roh para leluhur. Simbol-simbol yang terbentuk tersebut juga memiliki nilai-nilai yang dapat diambil seperti menguatkan kekeluargaan terhadap masyarakat, penghormatan terhadap pepundhen desa, kehidupan yang tentram, sebagai pengingat terhadap para leluhur.

Kata Kunci : tradisi, makna simbolik, selamatan buka lawang

The Selamatan Buka Lawang tradition is a form of thanksgiving ceremony for the opening of a new house for the first time held by the community in Kalipang Village, Sutojayan District, Blitar Regency. The focus of this research is to describe the interpretive sybomic and traditional values of the selametan Buka Lawang. The design of this research is descriptive qualitative compiled by focusing on the anthropological method using the interpretive theory of Clifford Geertz. The main object of this research is the ritual procession and ubarampe of the selamatan Buka Lawang tradition. This study uses data sources obtained from field observations and interviews with village officials and traditional elders. The data from this study were analyzed using interactive analysis techniques by selecting and reducing the data so that the outline in this study was obtained. The results of the discussion show that the broad symbolic meaning in the Selamatan Buka Lawang tradition is a description of the behavior of the Javanese people, such as politeness in acting and respect for ancestral spirits. The symbols formed also have values that can be taken, such as strengthening family relations with the community, respect for village pepundhen, peaceful life, as a reminder to ancestors.

Keyword :tradition, symbolic meaning, selamatan buka lawang