KEIGO DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF PERMOHONAN PADA DRAMA ITAZURANA KISS (LOVE IN TOKYO) SEASON 1
KEIGO IN THE DIRECTIVE ACTION OF APPLICATION IN THE DRAMA ITAZURANA KISS (LOVE IN TOKYO) SEASON 1
Tindak tutur direktif permohonan merupakan suatu tuturan yang bertujuan untuk memohon dan mengharapakan kepada lawan bicara agar diberi sesuatu untuk menjadi sebuah kenyataan sebagaimana yang diminta oleh penutur. Dalam situasi tuturan akan berhubungan dengan bahasa kesopanan yang merupakan bahasa untuk lebih menghormati lawan bicara. Dalam bahasa jepang bahasa kesopanan disebut keigo. Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan ungkapan-ungkapan yang termasuk dalam tindak tutur direktif permohonan lalu dikaitkan dengan bahasa kesopanan/keigo sesuai dengan tingkat kedudukannya. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut menggunakan teori Searle, dan teori bahasa Jepangnya menggunakan teori Koizumi, serta menggunakan teori Ina Ika Pratita, dkk. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif . Hasil penelitian ini terdapat 17 ungkapan tindak tutur direktif permohonan yang termasuk dalam bahasa kesopanan/keigo. Didalam 17 ungkapan tersebut terdapat 7 data kalimat yang termasuk sonkeigo dengan menggunakan pola kalimat ~te moraemasenka/moraemasuka dan ~te kudasai/kudasai. Dan 7 data kalimat yang termasuk kenjougo dengan menggunakan pola kalimat ~onegaishimasu, ~te itadakemasenka, dan awalan kata benda maupun kata kerja ~o/go ~suru, serta 3 data kalimat teineigo dengan menggunakan pola kalimat ~masu dan ~desu di akhir kalimat.
Kata kunci: tindak tutur, tindak tutur direktif permohonan, keigo
The directive speech act of request is an utterance that aims to ask and expect the interlocutor to be given something to become a reality as requested by the speaker. In a speech situation, it will be related to the language of politeness which is a language to have more respect for the interlocutor. In Japanese, politeness is called keigo. The purpose of this study is to explain the expressions included in the directive speech act of request and then associated with politeness/keigo language according to the level of position. To answer the problem formulation, Searle's theory is used, and the Japanese language theory is Koizumi's theory, and Pratita, et al. theory is used. This type of research is descriptive qualitative. The results of this study contained 17 expressions of requesting directive speech acts which were included in politeness/keigo language. In the 17 expressions, there are 7 sentence data including sonkeigo using the sentence patterns ~te moraemasenka/moraemasuka and ~te Kudasai/kudasai. And 7 sentence data including kenjougo using the sentence pattern ~onegaishimasu, ~te itadakemasenka, and the prefix of nouns and verbs ~o/go ~suru, and 3 data of teineigo sentences using the sentence patterns ~masu and ~desu at the end of the sentence.