Ide-ide matematika digunakan setiap individu dalam pemecahan masalah matematika. Siswa diberikan pembelajaran matematika untuk mempermudah mengungkap ide-ide matematika mereka. Dalam pemecahan masalah matematika tidak hanya dibutuhkan perhitungan algoritma, namun juga dibutuhkan strategi agar siswa dapat menyelesaikan masalah rutin dan non rutin terlebih yang berhubungan dengan masalah kata. Dalam hal ini, dimaksudkan setiap individu mengungkapkan masalah dengan menggunakan representasi. Proses representasi siswa dapat mengungkap bagaimana siswa dapat memecahkan masalah dengan mudah dan tepat. Kemampuan matematika setiap individu berbeda, yang terdiri dari kemampuan tingkat tinggi, sedang, dan rendah. Dengan kemampuan yang berbeda, proses representasi siswa juga bervariasi.
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses representasi siswa dalam pemecahan bilangan bulat ditinjau dari kemampuan matematika. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII-D SMP Negeri 6 Surabaya dan mendeskripsikan bagaimana proses berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran tersebut. Subjek penelitian terdiri dari tiga siswa dengan masing-masing satu siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Think a loud dilakukan untuk mengetahui proses representasi siswa sesuai dengan tahapan-tahapan yang tersedia. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi yang lebih dalam khususnya mengenai proses representasi subjek pada tahap problem translation, problem integration, problem solution.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses representasi siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah melalui tahapan (1) problem translation, siswa membaca soal dan menemukan kuantitas dan relasional, mengubah dalam bentuk yang berbeda sampai menuliskan apa yang diketahui dan ditanya (2) problem integration, siswa membayangkan dan menggambarkan apa yang dibayangkan (3) problem solution, pada tahap ini terlihat beberapa bentuk representasi yang dimunculkan oleh siswa dalam pemecahan masalah. Pada taha problem translation, siswa berkemampuan tinggi dapat memalui tahapan tersebut sampai pada tahap mengidentifikasi kuantitas dan relasional, serta mengubah dalam bentuk yang berbeda. Lain halnya dengan siswa yang kemampuan sedang dan rendah yang hanya dapat menemukan kuantitas dan relasional dan menuliskann ulang kalimat tersebut ke dalam apa yang diketahui dan ditanyakan tanpa melalui tahap mengidentifikasi kuantitas dan relasional. Pada tahap problem integration, siswa berkemampuan tinggi membayangkan schematic yang akan dibuat dan menggambarkannya untuk menemukan solusi pemecahan masalah. Namun, siswa berkemampuan sedang dan rendah hanya dapat membayangkan pictorial dan membuat gambar pictorial.
Mathematical ideas are used by each individual in solving mathematical problems. Students are given mathematics learning to make it easier to express their mathematical ideas. In solving mathematical problems not only algorithm calculations are needed, but strategies are also needed so that students can solve routine and non-routine problems especially those related to word problems. In this case, it is intended that each individual express a problem using representations. The process of student representation can reveal how students can solve problems easily and precisely. Every individual's mathematical ability is different, consisting of high, medium, and low-level abilities. With different abilities, the process of student representation also varies.
This qualitative research aims to describe the process of student representation in solving integers in terms of mathematical abilities. The study was conducted on students of class VIII-D of SMP Negeri 6 Surabaya and describes how the students' creative thinking processes in learning are. The research subjects consisted of three students with each one of high, medium, and low ability students. Think aloud is done to find out the process of student representation following the available stages. Interviews were conducted to dig deeper information specifically about the subject representation process at the stage of problem translation, problem integration, problem solution.
The results showed that the process of representation of high, medium, and low ability students through stages (1) problem translation, students read questions and find quantity and relational, change in different forms to write down what is known and asked (2) problem integration, students imagine and describe what is imagined (3) problem solution, at this stage several forms of representation appear by students in problem-solving. At the stage of problem translation, highly capable students can go through these stages to the stage of identifying quantity and relational, and changing in different forms. Another case with students of medium and low ability who can only find the quantity and relational and rewrite the sentence into what is known and asked without going through the stages of identifying quantity and relational. At the stage of problem integration, high-skilled students imagine the schematic that will be created and describe it to find solutions to problem-solving. However, medium and low ability students can only imagine pictorials and make pictorial images.