ANALISIS YURIDIS DISPARITAS PUTUSAN HAKIM DALAM PENETAPAN PERMOHONAN PERKAWINAN BEDA AGAMA (Putusan Nomor  916/Pdt.P/2022/PN.Sby dan Putusan Nomor 155/Pdt.P/2023/PN.Jkt.Pst)

JURIDICTIONAL ANALYSIS OF THE DISPARITY OF THE JUDGES' DECISIONS IN THE DECISION OF AN INTERFAITH MARRIAGE MOTION (Decision Number 916/Pdt.P/2022/PN.Sby and Decision Number 155/Pdt.P/2023/PN.Jkt.Pst)

Perkawinan beda agama di Indonesia dalam hukum positif secara khusus tidak diatur secara tegas. Sehingga, karena beberapa alasan perkawinan beda agama sering menjadi subjek kontroversi dan perdebatan. Penetapan hakim dalam permohonan perkawinan beda agama dalam Putusan Nomor 916/Pdt.P/2022/PN.Sby dan Putusan Nomor 155/Pdt.P/2023/PN.Jkt.Pst, dalam penetapannya hakim mengabulkan dan mengabulkan sebagian permohonan tersebut berdasarkan fakta yuridis dan beberapa pertimbangan hakim yang didasarkan pada hukum positif dan hukum agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami dasar pertimbangan hakim dan beberapa faktor penyebab disparitas dari penetapan permohonan perkawinan beda agama pada kedua putusan tersebut. Metode penelitian yang digunakan  adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan  perundang-undangan, pendekatan  kasus dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan yaitu metode studi kepustakaan, kemudian dianalisis menggunakan teknik preskriptif. Hasilnya pada penetapan perkawinan beda agama pada kedua pengadilan tersebut, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan disparitas diantaranya karena faktor agama dan tidak  terpenuhinya sayarat formil pengajuan Permohonan Nomor 155/Pdt.P/2023/PN.Jkt.Pst.

Kata Kunci:  Disparitas, Perkawinan, Beda Agama.

Interfaith marriage in Indonesia is not specifically regulated in positive law. Thus, for several reasons, interfaith marriage is often the subject of controversy and debate. The judge's determination in the application for interfaith marriage in Decision Number 916/Pdt.P/2022/PN.Sby and Decision Number 155/Pdt.P/2023/PN.Jkt.Pst. In his determination, the judge granted and partially granted the application based on juridical facts and several considerations of the judge based on positive law and religious law. This study aims to analyze and understand the basis of the judge's reasoning and some of the factors causing the disparity of the determination of the application for interfaith marriage in the two decisions. The research method used is normative legal research using a statutory approach, case approach and conceptual approach. The legal material collection technique used is the literature study method, then analyzed using prescriptive technique. The result is that in the determination of interfaith marriages in the two courts, there are several factors that cause disparity, including religious factors and non-fulfillment of the formal requirements for filing Application Number 155/Pdt.P/2023/PN.Jkt.Pst.

Keywords:  Disparity, Marriage, Different Religions.