PENGARUH LATIHAN TUCK JUMP DAN DOUBLE LEG RUN DENGAN SQUAT JUMP DAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI
(Studi Pada Siswa Ekstrakurikuler Bulutangkis di SMP Negeri 1 Jogoroto)
EFFECT OF TUCK JUMP AND DOUBLE LEG RUN WITH SQUAT JUMP AND DOUBLE LEG HOP TRAINING ON SPEED, AGILITY, AND LIMB MUSCLE POWER
(Study on Badminton Extracurricular Students at SMP Negeri 1 Jogoroto)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi latihan plyometric dan ladder drill (tuck jump dan double leg run dengan squat jump dengan double leg hop) terhadap kecepatan, kelincahan, dan power otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dan desain penelitian menggunakan nonequivalent control group design. Teknik purposive sampling digunakan dalam penelitian dan didapat subjek penelitian sebanyak 36 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah sprint 30 meter, agility T test dan jump MD. Pengambilan data diawali dengan pretest dengan mengambil data tinggi badan, berat badan, tes lari cepat (sprint) 30 meter, agility T test, dan jump MD. Pengelompokan menggunakan ordinal pairing dan terbagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 12 orang. Kelompok 1 (K1) diberikan latihan tuck jump dan double leg run, kelompok 2 (K2) diberikan latihan squat jump dan double leg hop, dan kelompok 3 (K3) melakukan latihan konvensional. Setelah pengelompokan, dilanjutkan pengambilan data repetisi maksimal (RM). Frekuensi latihan yang dilakukan seminggu 3 kali selama 6 minggu. Setelah 18 kali pertemuan, dilakukan posttest yang meliputi: sprint 30 meter, agility T test, dan jump MD. Hasil penelitian dari uji paired sample t-test menunjukkan bahwa masing-masing kelompok dapat meningkatkan kecepatan, kelincahan, dan power otot tungkai (p<0,05). Hasil dari uji manova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari ketiga kelompok baik secara simultan maupun parsial (p<0,05). Sedangkan pada uji post hoc menunjukkan bahwa pada K1 dan K2 tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kecepatan, kelincahan, dan power otot tungkai. Tapi, pada K1 dan K2, kedua kelompok tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dengan K3, baik pada seluruh variabel terikat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode latihan kombinasi plyometric dan ladder drill, baik pada K1 dan K2 lebih efektif dalam meningkatkan kecepatan, kelincahan, dan power otot tungkai dibandingkan K3.
Kata Kunci: Plyometric, Ladder drill, Kecepatan, Kelincahan, Power otot tungkai, Bulutangkis.
This study aims to determine the effect of a combination of plyometric training and ladder drill (tuck jump and double leg run with squat jump and double leg hop) on speed, agility, and leg muscle power. This type of research is quasi-experimental and the research design uses nonequivalent control group design. Purposive sampling technique was used in the research and obtained as many as 36 research subjects. The research instruments used were the 30 meter sprint, the agility T test and the jump MD. Data collection begins with a pretest by taking data on height, weight, 30 meter sprint test, agility T test, and jump MD. Grouping using ordinal pairing and divided into 3 groups, each group consisting of 12 people. Group 1 (K1) was given tuck jump and double leg run exercises, group 2 (K2) was given squat jump and double leg hop exercises, and group 3 (K3) did conventional exercises. After grouping, it is continued to collect maximum repetition data (RM). The frequency of exercises performed 3 times a week for 6 weeks. After 18 meetings, a posttest was carried out which included: 30 meter sprint, agility T test, and jump MD. The results of the paired sample t-test showed that each group increased speed, agility, and leg muscle power (p<0.05). The results of the Manova test showed that there were significant differences between the three groups both simultaneously and partially (p<0.05). Meanwhile, the post hoc test showed that in K1 and K2 there was no significant difference in increasing leg muscle speed, agility, and power. But, in K1 and K2, the two groups showed a significant difference with K3, both in all dependent variables. The conclusion of this study is that the combined plyometric and ladder drill training methods, both on K1 and K2 are more effective in increasing speed, agility, and leg muscle power compared to K3.
Keywords: Plyometric, Ladder drill, Speed, Agility, Leg muscle power, Badminton.