Lahan salin mengandung kadar garam yang tinggi
sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Perbaikan lahan salin dikembangkan
untuk meningkatkan produksi bahan pangan nasional salah satunya yaitu kedelai (Glycine max L). Untuk meningkatkan
pertumbuhan kedelai ditambahkan hormon giberelin yang bersumber dari asap cair
tempurung kelapa dan ekstrak akar eceng gondok. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan pengaruh asap cair, ekstrak akar eceng gondok dan interaksinya
terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman
kedelai di tanah salin yang diperkaya mikoriza. Penelitian ini merupakan
eksperimental dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) tiga ulangan dan dua
faktor yaitu asap cair dengan konsentrasi 0%, 1%, dan 2% dan ekstrak akar eceng
gondok dengan konsentrasi 0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm. Parameter vegetatif terdiri
tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, biomassa basah, bintil akar, bintil
akar aktif, persentase infeksi mikoriza, dan kadar unsur P. Parameter generatif
terdiri dari umur muncul bunga, jumlah polong dan biomassa polong. Analisis
data menggunakan ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Duncan, dan analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asap cair
berpengaruh terhadap jumlah daun (14,56 helai), panjang akar (37,78cm),
biomassa basah (14,44g), dan biomassa polong (8,00g). Pemberian ekstrak akar
eceng gondok berpengaruh terhadap tinggi tanaman (122,33cm), jumlah daun (14,56
helai), panjang akar (39,44cm), biomassa basah (16,00g), jumlah polong (11,78
polong) dan biomassa polong (9,00g). Interaksi antara asap cair konsentrasi 2%
dan ekstrak akar eceng gondok konsentrasi 1000 ppm memberikan pengaruh terbaik
terhadap biomassa basah (17,67g) dan biomassa polong (10,67 g).
Kata kunci: Glycine max L.; hormon; pertumbuhan; salinitas; tumbuhan