PROFIL IDENTITAS MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN GENDER
MATHEMATICAL IDENTITY PROFILE OF PROSPECTIVE MATHEMATICS TEACHER STUDENTS REVIEWED BASED ON GENDER DIFFERENCES
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) profil identitas matematis mahasiswa calon guru matematika perempuan dan (2) profil identitas matematis mahasiswa calon guru matematika laki-laki. Identitas matematis dalam penelitian ini diuraikan berdasarkan lima komponen identitas matematis yaitu minat, rekognisi, kompetensi, kinerja, dan keyakinan terhadap sifat matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian satu mahasiswa calon guru matematika perempuan dan satu mahasiswa calon guru matematika laki-laki yang minimal telah duduk pada semester empat. Data penelitian untuk mengungkap profil identitas matematis subjek dikumpulkan dengan metode tes, angket, wawancara, penugasan, dan observasi yang direkam menggunakan alat perekam audio video. Hasil penelitian pada komponen minat menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru matematika perempuan dan laki-laki memiliki minat untuk belajar dan mengajarkan matematika meskipun didasarkan karena alasan yang berbeda. Mahasiswa calon guru matematika perempuan memiliki persepsi yang positif terhadap pandangan orang lain tentang kemampuan matematika yang dimilikinya, sedangkan mahasiswa calon guru matematika laki-laki cenderung memiliki persepsi yang lebih negatif berkaitan dengan rekognisi. Mahasiswa calon guru matematika perempuan berkeyakinan mampu memahami materi matematika meskipun hal tersebut juga bergantung pada materi yang dihadapi, sedangkan mahasiswa calon guru matematika laki-laki memiliki keyakinan bahwa dirinya masih memerlukan peningkatan dalam memahami materi. Mahasiswa calon guru matematika perempuan berkeyakinan bahwa dirinya memiliki prestasi yang baik di matematika sedangkan mahasiswa calon guru matematika laki-laki meyakini bahwa prestasinya di matematika biasa saja. Mahasiswa calon guru matematika perempuan cenderung berhasil menyelesaikan masalah matematika yang diberikan sedangkan mahasiswa calon guru matematika laki-laki sebaliknya dikarenakan mahasiswa calon guru matematika laki-laki merasa tidak familiar dengan masalah yang diberikan. Mahasiswa calon guru matematika perempuan dan laki-laki dapat menghasilkan modul ajar/rencana pembelajaran meskipun dengan cara pengembangan dan kendala yang berbeda. Selanjutnya, mahasiswa calon guru matematika perempuan dan laki-laki melaksanakan praktik pembelajaran mikro dengan kecenderungan pemanfaatan teknologi yang berbeda. Mahasiswa calon guru matematika perempuan dan laki-laki memiliki keyakinan bahwa matematika merupakan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk guru, dosen, maupun tenaga pengajar matematika agar dapat melaksanakan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan identitas matematis pembelajar matematika, dan menjadi acuan pelaksanaan penelitian lanjutan oleh peneliti-peneliti berikutnya.
This study aims to describe (1) the profile of the mathematical identity of female mathematics teacher candidates and (2) the profile of the mathematical identity of male mathematics teacher candidates. Mathematical identity in this study is described based on the five components of mathematical identity, namely interest, recognition, competence, performance, and belief in the nature of mathematics. This research is a qualitative study with the subject of research being one female mathematics teacher candidate and one male mathematics teacher candidate who has sat at least in the fourth semester. Research data to reveal the subject's mathematical identity profile was collected using tests, questionnaires, interviews, assignments, and observations recorded using an audio-video recorder. The research results on the interest component show that male and female mathematics teacher candidates are interested in learning and teaching mathematics even though it is based on different reasons. Female mathematics teacher candidates have a positive perception of the views of others about their mathematical abilities. In contrast, male mathematics teacher candidates tend to have a more negative perception related to recognition. Female math teacher candidates believe they are able to understand math material even though this also depends on the material at hand, while male math teacher candidate students believe that they still need improvement in understanding the material. Female mathematics teacher candidates believe that they have exemplary achievements in mathematics, while male mathematics teacher candidates believe that their achievements in mathematics are mediocre. Female mathematics teacher candidate students tend to successfully solve the math problems given, while male math teacher candidate students are the opposite because male students feel unfamiliar with the problems given. Female and male mathematics teacher candidate students can produce teaching modules/learning plans even with different development methods and constraints. Furthermore, female and male mathematics teacher candidates carry out micro-learning practices with different tendencies to use technology. Female and male mathematics teacher candidates believe mathematics is a valuable science for human life. It is hoped that the results of this study can be used as material for consideration for teachers, lecturers, and mathematics teaching staff so that they can carry out a learning process that can improve the mathematical identity of mathematics learners and become a reference for carrying out further research by subsequent researchers.