KOMPARASI TINGKAT RISIKO PERBANKAN SYARIAH DI ASEAN DALAM RENTANG PERIODE: SEBELUM, SELAMA, DAN SETELAH PANDEMI COVID-19 

COMPARISON OF ISLAMIC BANKING RISK LEVELS IN ASEAN IN THE PERIOD RANGE: BEFORE, DURING, AND AFTER THE COVID-19 PANDEMIC

 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat risiko kredit, likuiditas, operasional, dan pasar bank-bank syariah di ASEAN berbeda sebelum, selama, dan setelah epidemi COVID-19. Selama periode 2018-2023, 28 bank dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, dan Filipina dipilih dengan menggunakan pendekatan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan alat analisis SPSS 25 dan metode analisis One-Way ANOVA untuk analisis data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebelum, selama, dan setelah epidemi COVID-19, tidak terdapat perubahan yang signifikan pada risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko pasar bankbank syariah di negara-negara ASEAN. Hal ini menunjukkan bagaimana bank-bank syariah mampu bertahan dari krisis dan menjaga stabilitas risiko untuk mencegah bahaya sistemik jangka panjang dan risiko perbankan. 

The purpose of this study is to ascertain whether the credit, liquidity, operational, and market risk levels of Islamic banks in ASEAN differed prior to, during, and following the COVID-19 epidemic. During the 2018–2023 period, 28 banks from Indonesia, Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, Thailand, and the Philippines were selected using the purposive sampling approach. This study employed the SPSS 25 analytic tool and the One-Way ANOVA analysis method for data analysis. The findings demonstrated that prior to, during, and following the COVID19 epidemic, there were no appreciable variations in the credit risk, liquidity risk, operational risk, and market risk of Islamic banks in ASEAN nations. This demonstrates how Islamic banks are able to withstand crises and maintain risk stability in order to prevent long-term systemic harm and banking risks.