PEMETAAN RESIKO DIARE DI PEMUKIMAN SEKITAR TPA SAMPAH KELURAHAN GEDONGOMBO KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN

MAPPING OF DIARRHEA RISK IN RESIDENTIALS AROUND GEDONGOMBO SUB-DISTRICT, SEMANDING DISTRICT, TUBAN REGENCY

    Kecamatan Semanding merupakan kecamatan yang memiliki angka diare terbanyak di Kabupaten Tuban. Kasus diare di Kecamatan Semanding sebanyak 5.659 kasus penemuan. Penyebab penyakit diare menurut Departemen Kesehatan RI disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor virus dan bakteri, faktor kerentanan diare, dan faktor lingkungan. Faktor virus dan bakteri dapat ditularkan melalui lalat atau badan air yang tercemar bakteri dan virus. Penyebaran diare melalui bakteri dan virus yang paling umum yang dibawa oleh lalat dan badan air yang tercemar bakteri. Lalat membawa bakteri dan virus dari tempat kotor seperti sampah dan air tercemar bisa berasal dari sumur yang dekat dengan sumber bakteri seperti tempat sampah. Pelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran area resiko diare dan jumlah rumah disetiap area.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan cara overlay dan scoring antar variabel. Pemberian skor diberikan pada tiap variabel dengan bobot dan nilai sesuai dengan klasifikasi. Variabel yang sudah diberi bobot dan skor akan dioverlay dengan menggunakan Arcgis 10.2. Hasil overlay tersebut akan dioverlay lagi dengan peta rumah sehingga menghasilkan peta resiko diare.

    Hasil penelitian berupa peta resiko diare dengan terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas sangat beresiko, beresiko, dan tidak beresiko. Setiap kelas memiliki keterkaitan antar variabel dan beberapa variabel menjadi faktor yang paling dominan. Faktor paling dominan yang menjadikan area menjadi resiko diare adalah faktor jarak dengan seluruh area buffer jarak 200m masuk dalam kelas sangat beresiko. Area buffer jarak 1000m juga seluruhnya masuk dalam kelas beresiko. Jumlah rumah tiap kelas adalah kelas sangat beresiko 287 rumah dengan 7,4% kelas beresiko 846 rumah dengan 21,9% dan kelas tidak beresiko 2726 rumah dengan 70,6%.

    This type of research is a descriptive quantitative method. the method use spatial analysis by overlaying and scoring between variables. Giving a score is given to each variable by giving a weight and value in accordance with the classification. Variables that have been given a weight and score can be overlayed using Arcgis 10.2. The result of overlay will be overlayed again with a house map so as to produce a map of the risk of diarrhea.

    The result of the study in the form of diarrhea risk maps are divided into 3 classes, namely very risk,risky and not risky classes. Each class has a relationship between variables and several variable become the most dominant factor. The most dominant factor that makes the area at risk for diarrhea is the distance factor with the entire buffer area 200m distance included in the class is very risky. The 1000m buffer area is also entirely included in the risk class. the number of houses in each class is very risky clas 287 houses eiht 7.4% risk classes are 846 houses with 21.9% and non-risk classes are 2726 houses with 70.6%.