Desa Karangpatihan Kecamatan Balong merupakan salah satu desa di Kabupaten Ponorogo. Sebagian besar lahan di Desa Karangpatihan ini merupakan lahan kering yang diperparah oleh musim. Hal tersebut berdampak pada keberlangsungan hidup masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kehidupan masyarakat serta strategi penghidupan berkelanjutan masyarakat berbasis asset untuk meningkatkan penghidupan dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode survey. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Karangpatihan sebanyak 526 (Kepala Keluarga) KK responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) karakteristik kehidupan pada kategori usia responden pada 30-49 memiliki prosentase sebesar 28,57% dan kelompok 50-69 memiliki prosentase sebesar 71,43%. Kategori tingkat pendidikan responden di empat dusun tergolong rendah karena sebanyak 46,43% responden hanya lulusan SD, serta kategori tanggungan keluarga rata-rata responden memiliki 4 tanggungan keluarga dengan prosentase sebesar 36,91%. 2) Modal kehidupan menunjukkan bahwa asset tertinggi dimiliki oleh Dusun Tanggungrejo dan aset terendah dimiliki oleh Dusun Krajan yang dapat dilihat dari nilai masing-masing modal di 4 dusun tidak lebih dari 33,33% yang merupakan batas rendah.
Kata Kunci: Strategi Penghidupan, Aset Penghidupan
Karangpatihan Village, Balong Sub-District is one of the villages in Ponorogo District. Most of the land in Karangpatihan Village is a dry land due to the season. This has an impact on the survival of the community. This study was aimed to determine the characteristics of people’s lives and find out the asset-based community sustainable livelihood strategies to improve livelihoods and maintain environmental sustainability in Karangpatihan Village, Balong Sub-District, Ponorogo District.
The study was quantitative with survey methods. The setting of the study was Karangpatihan Village, Balong Sub-District, Ponorogo District. The population were 526 families in Karangpatihan Village. Data were collected using observations, documentations and questionnaires and analyzed using quantitative descriptive analysis which is obtained using percentages.
The result showed that 1) the characteristics of life in the age category of respondents in the 30-49 age group was 28,57% and groups 50-69 was 71,43%. In education level category in four hamlets showed that 46,43% of respondents only graduated from elementary school, categorized low and the family dependents category on average respondents had 4 family dependents was 36,91%. 2) The result of life capital study showed that the highest asset were owned by Tanggungrejo Hamlet and the lowest asset were owned by Krajan Hamlet. This can be seen from the value of each capital in four hamlets not more than 33,33% which was a low limit.
Keyword: Livelihood Strategies, Livelihood Assets