PERLAWANAN RAKYAT BANGKALAN DALAM MENGHADAPI KEMBALINYA BELANDA PADA TAHUN 1947
THE NATION OF THE PEOPLE OF BANGKALAN IN THE RESULT OF THE NETHERLANDS IN 1947
Berita mengenai kemerdekaan Indonesia terdengar di Kabupaten Bangkalan yang saat itu merupakan ibu kota Madura, dengan cepat masyarakat Bangkalan mengadakan gerakan untuk melakukan aksi penurunan bendera Jepang meminta para ulama dan tokoh – tokoh masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan tersebut. Meskipun Indonesia sudah merdeka, Belanda tetap ingin berusaha untuk menguasai Indonesia khususnya Madura sehingga terjadi berbagai perlawanan dari rakyat Madura terhadap Belanda. Madura menjadi sasaran kembalinya Belanda untuk dikuasai karena Belanda berencana menjadikan Madura sebagai negara bagian, merekrut pasukan tambahan, menguasai wilayah serta sumber daya alam dan manusianya.
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana latar belakang terjadinya perlawanan rakyat Bangkalan dalam menghadapi kembalinya Belanda pada tahun 1947? (2) Bagaimana tindakan Barisan Tjakra Madura dalam perang kemerdekaan pada tahun1947? (3) Bagaimana upaya perlawanan rakyat Bangkalan menghadapi Belanda pada tahun 1947? Penelitian ini memiliki tujuan untuk : (1) Menjelaskan latar belakang terjadinya perlawanan rakyat Bangkalan dalam menghadapi kembalinya Belanda pada tahun 1947 (2) menjelaskan tindakan Barisan Tjakra Madura dalam perang kemerdekaan pada tahun 1947 (3) menjelaskan upaya perlawanan rakyat Bangkalan menghadapi Belanda pada tahun 1947. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tahap heuristik digunakan untuk memperoleh sumber penelitian berupa arsip dari pos djawatan penerangan Madura berbentuk surat pemberitahuan, buku, surat kabar soeara rakjat terbitan tahun 1947, jurnal, dan artikel ilmiah lainnya untuk mendukung penelitian ini. Tahap kritik berupa kritik sumber, kritik intern dan ekstern untuk mendapatkan data sejarah yang terpercaya. Tahap interpretasi berdasarkan sumber literasi, dalam tahap ini peneliti melakukan analisis dan sintesa terhadap sumber yang telah didapat pada tahap sebelumnya untuk mendapatkan gambaran fakta sejarah. Tahapan historiografi digunakan untuk menuliskan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah secara kronologis dan relevan.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa latar belakang perlawanan rakyat Bangkalan terhadap Belanda disebabkan Belanda ingin menguasai kembali wilayah Bangkalan dan hasil buminya. Bangkalan menjadi incaran pertama Belanda karena letaknya yang strategis berdekatan dengan Surabaya sehingga dapat digunakan untuk keamanan pangkalan armada Belanda. Kedatangan tentara Belanda ke Bangkalan menimbulkan berbagai perlawanan dari masyarakat Bangkalan yang tergabung dalam badan kelaskaran dan militer. Keberadaan Barisan Tjakra Madura yang beranggotakan orang-orang Madura bertujuan membantu Belanda untuk melancarkan aksinya semakin mempersulit rakyat Bangkalan dalam usaha melakukan perlawanan terhadap Belanda. Salah satu kesulitan yang dirasakan pejuang saat melawan barisan ini adalah tidak mudah membedakan antara anggota barisan dengan rakyat atau pejuang yang lain karena memiliki wajah dan logat yang sama. Barisan Tjakra merupakan kaki tangan Belanda yang bertugas mencari tahu strategi perang pejuang dan menjadi garda terdepan saat melakukan perlawanan dengan rakyat Bangkalan. Peperangan antara rakyat Bangkalan dan tentara Belanda terjadi diberbagai wilayah Bangkalan, segala upaya dilakukan rakyat Bangkalan untuk mempertahankan kemerdekaan agar tidak dijajah kembali oleh Belanda salah satunya melakukan serangan umum besar-besaran tanggal 16 Agustus 1947 yang menewaskan banyak korban baik dari pihak pejuang ataupun Belanda. Usaha Belanda untuk menguasai Madura membutuhkan waktu selama kurang lebih 4 bulan sampai pada tanggal 25 Nopember 1947 perjuangan para pejuang Madura melawan Belanda berakhir. Dari hasil penelitian tersebut masyarakat bisa mengerti akan pentingnya semangat juang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak mudah karena membutuhkan keberanian, pengorbanan dan rasa nasionalisme.
Kata Kunci : Perjuangan rakyat Bangkalan, Barisan Tjakra Madura, Agresi Militer Belanda I
News of Indonesian independence wes heard in the district of Bangkalan which at that time was the capital of Madura, Bangkalan people quickly held a movement to take action to reduce the Japanese flag and asked the scholars and community leaders to participate in the movement. Event though Indonesia was independent, the Dutch still wanted to try to control Indonesia, especially Madura resulting in various resistance from the people of Madura against the Netherlands.
Madura became the target of the Dutch return to control because the Dutch planned to make Maduraa state, but also to recruit troops and control territory and its natural and human resources.
The problems discussed in this thesis are : (1) What in the background of the Bangkalan people’s resistance in a facing the Dutch return in 1947? (2) What were the actions of the Tjakra Madura Front in the war of independence in 1947? (3) what was the resistance efforts of the Bangkalan people to face the Netherlands in 1947?. This study aims to : (1) Describe the background of the Bangkalan people’s resistance in a facing the Dutch return in 1947 (2) Describe the actions of the Tjakra Madura Front in the war of independence in 1947 (3) Describe the efforts of the Bangkalan people’s resistance against the Dutch in 1947. This study uses a historical research method which consists of four stages, namely the stage of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The heuristicphaseis used to obtain research sources in the form of archives from the Madura information service post in the formof notification letters, books, newspapers of the people published in 1947, journals, and other scientific articles to supporr this research. Stage of criticism in the form of source criticism, internal and external criticsm to obtain reliable historical data. The interpretation stage is based on literacy sources, in this stage the researcher carries out an analysis and synthesis of the sources that have been obtained in the previous stage to get a picture of historical facts. The historiography stage isusedto write the results of research in the form of scientific articles in a chronological and relevant way.
The results of this study explain that the background of Bangkalan people's resistance against the Netherlands was because the Dutch wanted to regain control of the Bangkalan region and other areas in Madura. Bangkalan became the first target of the Netherlands because of its strategic location adjacent to Surabaya so that it could be used for the security of the Dutch fleet base. The arrival of Dutch troops to Bangkalan caused various resistance from the Bangkalan people who were members of a class and military body aimed at showing the Dutch that Bangkalan was not easily controlled. The existence of Madurese Tjakra Barisan which consisted of Madurese people aimed at helping the Dutch to launch their action made it even more difficult for Bangkalan people in their efforts to resist the Dutch. One of the difficulties that fighters feel when fighting this line is that it is not easy to distinguish between members of the ranks and the people because they have the same face and accent. The Tjakra ranks were the Dutch accomplices tasked with finding out the warrior's war strategy and being the front guard when fighting with the fighters. The existence of this line also tarnished the good name of Madura in the eyes of other tribes because of its betrayal of the nation itself for a more decent life. Wars between the people of Bangkalan and the Dutch army took place in various areas of Bangkalan, all efforts were made by the people of Bangkalan to maintain independence so that they would not be colonized again by the Dutch one of them carried out a ;arge general attack on August 16, 1947 which killed many victims both fromfighters or the Ductch. The Dutch effort to conquer Madura took approximately 4 months until November 25, 1947 the struggle of the Madurese warriors against the Dutch ended. From the results of thesestudies the public can understand the importance of fighting spirit to maintain Indonesia’s independence is not easy because it requires courage, sacrifice and a sense of nationalism.
Keywords : Bangkalan people’s strunggle, the Madura tjakra line, Dutch Millitary Agsression 1.