PENGUATAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI TERHADAP GENERASI Z SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN GOOD CITIZENSHIP DI SMP NEGERI 1 SUKODADI

STRENGTHENING ANTI-CORRUPTION EDUCATION TOWARDS GENERATION Z AS AN EFFORT TO REALIZE GOOD CITIZENSHIP AT SMP NEGERI 1 SUKODADI

Pendidikan Anti Korupsi menjadi bagian dari salah satu peran dalam mengoptimalkan pencegahan permasalahan tindak kejahatan korupsi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi sekolah dalam penguatan Pendidikan Anti Korupsi terhadap Generasi Z sebagai upaya untuk mewujudkan good citizenship di SMP Negeri 1 Sukodadi. Urgensi penelitian ini ialah permasalahan korupsi yang semakin marak terjadi dan pentingnya Pendidikan Anti Korupsi untuk membentuk kepribadian yang bermoral, sehingga dapat mewujudkan good citizenship. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain naratif. Pengumpulan data penelitian diperoleh dari teknik observasi serta wawancara secara terstruktur. Sumber data dari penelitian ini ialah Kepala Sekolah, Waka Bidang Kesiswaan, Waka Bidang Kurikulum, Guru PPKn, Guru Bimbingan Konseling, dan Peserta Didik di SMP Negeri 1 Sukodadi. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sukodadi. Teknik yang diterapkan dalam memilih sumber data penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah CDMA Theory oleh Robert Klitgaard. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) profesionalisme Guru yang berperan sebagai praktisi, dimana menjadi teladan atau role model untuk Generasi Z, (2) memaksimalkan pemberlakuan kebijakan tata krama dan tata tertib yang berlaku di sekolah, (3) manifestasi pertemuan antara pihak sekolah dengan Orang Tua/Wali Murid untuk membina moral anti korupsi sebagai salah satu wujud good citizenship, (4) kurang berkembangnya kantin sekolah yang dikelola oleh koperasi sekolah dan kondisi lingkungan pergaulan masyarakat yang kurang memadai, beberapa hambatan tersebut dalam penerapan strategi penguatan Pendidikan Anti Korupsi mencerminkan bahwa mental korupsi secara keseluruhan belum tertanam dengan maksimal pada jiwa Generasi Z yang sedang mengenyam pendidikan di SMP Negeri 1 Sukodadi.

Anti-corruption education is part of one of the roles in optimizing the prevention of corruption crime problems. The purpose of this research is to find out the school's strategy in strengthening anti-corruption education for Generation Z as an effort to realize good citizenship in SMP Negeri 1 Sukodadi. realizing good citizenship. This study uses a qualitative approach with a narrative design. The collection of research data was obtained from observation techniques and structured interviews. Sources of data from this study were school principals, deputy heads for student affairs, deputy heads for curricula, civic education teachers, counseling guidance teachers, and students at SMP Negeri 1 Sukodadi. The location of this research was conducted at SMP Negeri 1 Sukodadi, Lamongan Regency. The technique applied in selecting research data sources uses a purposive sampling technique. The theory used in this study is the CDMA Theory by Robert Klitgaard. The results of this study indicate that: (1) the professionalism of teachers who act as practitioners, who become role models or role models for Generation Z, (2) maximize the implementation of etiquette and discipline policies that apply in schools, (3) manifestations of meetings between parties schools with parents/guardians of students to foster anti-corruption morals as a form of good citizenship, (4) underdevelopment of school canteens managed by school cooperatives and inadequate social environment conditions, some of these obstacles in implementing strategies to strengthen anti-corruption education reflects that the mental corruption as a whole has not been maximally instilled in the soul of Generation Z who are currently studying at SMP Negeri 1 Sukodadi.