Hubungan antara Social Comparison dengan Body Dissatisfaction pada Perempuan Dewasa Awal Pengguna TikTok
The Relationship between Social Comparison and Body Dissatisfaction in Early Adult Female TikTok Users
Maraknya konten mengenai tubuh di TikTok dapat meningkatkan body dissatisfaction. Salah satu penyebab munculnya body dissatisfaction adalah social comparison. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social comparison dengan body dissatisfaction pada perempuan dewasa awal pengguna TikTok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan Fakultas Psikologi UNESA sebagai tempat penelitian. Sampel penelitian ini adalah 91 mahasiswi Psikologi UNESA dengan rentang usia 18-23 tahun yang menggunakan TikTok. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah kuesioner. Instrumen penelitian ini merupakan skala Iowa Netherlands Comparison Orientation Measure (INCOM) dan skala Multiple Body-Self Related Questionnaire Appearance Scales (MBSRQ-AS). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,632 (r=0,632) dan taraf signifikan sejumlah 0,000 (p<0,05) yang berarti hubungan social comparison dengan body dissatisfaction termasuk dalam kategori kuat. Hipotesis penelitian dapat diterima, yakni terdapat hubungan antara social comparison dengan body dissatisfaction pada perempuan dewasa awal pengguna TikTok. Peneliti selanjutnya dapat menyajikan secara kualitatif agar faktor-faktor yang melatarbelakangi variabel dapat dijelaskan secara lebih rinci.
The rise in body contents on TikTok can increase body dissatisfaction. One of the causes of body dissatisfaction is social comparison. This study aims to determine the relationship between social comparison and body dissatisfaction in early-adult female TikTok users. This study uses a correlational quantitative method with the Faculty of Psychology UNESA as the research site. The samples for this study were 91 UNESA Psychology students with an age range of 18–23 years who used TikTok. The data collection technique used was a questionnaire. This research instrument is the Iowa Netherlands Comparison Orientation Measure (INCOM) scale and the Multiple Body-Self Related Questionnaire Appearance Scales (MBSRQ-AS) scale. The data analysis technique used is the Pearson correlation test. The results of the data analysis showed a correlation coefficient of 0.632 (r=0.632) and a significant level of 0.000 (p<0.05) which means that the relationship between social comparison and body dissatisfaction is included in the strong category. The research hypothesis can be accepted, namely that there is a relationship between social comparison and body dissatisfaction in early adult female TikTok users. Future researchers can present qualitative data so that the factors behind the variables can be explained in more detail.